Aku merenung di tepi jendela. Angin dingin menerpa rambut panjangku. Derasnya hujan dan suara petir yang bergemuruh tak kuhiraukan. Yang ada di pikiranku hanya satu. Mengapa belakangan ini sahabat-sahabatku makin menjauh dariku? Padahal, lusa adalah hari ulang tahunku. Apakah mereka masih menganggapku sahabat?
"Enggak bisa! Aku enggak punya waktu!" Aini membentak kami bertiga. Dia pun berlari meninggalkan kami yang masih tercengang.
Aini yang manis, Aini yang sopan, Aini yang lemah lembut …. Semua kesan itu langsung hilang seiring bentakan nyaringnya.
Apakah persahabatan Keyla bersama Aini Si Kutu Buku, Danish Si Tomboi, dan Citra Si Cuek akan bertahan? Mengapa Aini yang lembut berubah drastis menjadi kasar? Penasaran, kan?