Libur panjang telah tiba. Ini saatnya bagi Meta bersama Kak Angga juga Felis untuk mengunjungi Eyang Gunung di Gunungkidul, Yogyakarta. Saat berlibur, mereka pergi ke Embung Gunung Panggung untuk melihat sunset dan sunrise. Ada hal tak terduga yang dialami Meta ketika mendatangi Embung Gunung Panggung. Sampai-sampai dia harus datang kembali ke sana demi menjawab rasa penasarannya tersebut. Hal penasaran apa yang membuat Meta ingin kembali ke Embung Gunung Panggung?
Hai, sahabat pembaca semua ... Namaku Mutiara Sya’bani, kalian panggil saja aku, Muti. Aku anak tunggal dari pasangan Bapak Sigit dan Ibu Anisa. Aku kelas 4 Makkah di SDIT Pondok Duta, Tugu, Cimanggis, Depok. Aku lahir 31 Agustus 2008. Aku bercita-cita ingin menjadi seorang dokter anak sekaligus penulis.
Oh ya, hobiku banyak lho. Aku paling suka membaca, khususnya membaca novel dan komik KKPK. Tapi, hampir semua buku cerita aku suka, kok. Aku juga suka menggambar komik dan menulis cerita. Aku mulai menulis sejak kelas 1 SD. Sahabat pembaca, kalian pasti sudah tahu kan buku pertamaku yang diterbitkan oleh DAR! Mizan? Ya, benar. Buku solo pertamaku yang berjudul Selendang Batik Karin itu berupa kumcer yang terdiri dari sebelas cerpen karyaku sendiri. Buku solo
Mutiara Sya’bani keduaku adalah Youtuber Cilik. Selain buku solo itu, karyaku yang lain juga diterbitkan oleh DAR! Mizan yaitu 9 buku antologi Komik KKPK yang berjudul Rumah Petualangan, InstaMom, Penyihir Cilik, Squishy Si Pinky, Serunya Uji Nyali, Bekal Istimewa Bunda, Gara-Gara Ramen, Rahasia Rumah Kakek, dan Lagu Cinta untuk Mama. Bagi sahabat pembaca yang ingin memberi saran dan kritik, atau ingin kenal aku lebih dekat, bisa follow akun instagram aku, @mutiaraaasy_ atau kirim e-mail ke [email protected]. Selamat membaca, semoga suka ya dengan ceritaku. Terima kasih.
Buku KKPK Reguler merupakan buku seri Kecil-Kecil Punya Karya. Buku ini mempunyai keunggulan dari pemilihan tema cerita tentang keluarga dan persahabatan. Dikemas dalam bentuk novel, dilengkapi ilustrasi yang bagus, mengajarkan anak untuk selalu disiplin dan menghargai orang lain. Sehingga, akan terbentuk karakter yang baik bagi anak.
Tidak terasa seri Kecil-Kecil Punya Karya® (KKPK) sudah berjalan lebih dari sepuluh tahun. KKPK lahir pada Desember 2003. Penulis yang pertama kali mengusung seri KKPK adalah Sri Izzati, yang saat itu masih duduk di kelas V SD Istiqamah, Bandung. Sri Izzati membuat karya berjudul Kado untuk Umi. KKPK memang diniatkan sebagai wadah yang dapat dimanfaatkan oleh anak-anak dalam menciptakan prestasi pada bidang tulis-menulis.
Setelah karya Sri Izzati, pada Januari 2004 terbit kumpulan puisi karya Abdurahman Faiz, Untuk Bunda dan Dunia. Tidak lama setelah karya Faiz, muncul Dunia Caca (Putri Salsa) dan May, Si Kupu-Kupu (Dena). Ketika para pelopor KKPK beranjak remaja, seri KKPK tidak pernah kehilangan penulis. Anak-anak yang semula hanya menjadi pembaca KKPK, dengan penuh semangat mengirim karya tulis mereka. Nama-nama baru pun terus bermunculan dalam seri KKPK. Bukan jumlah penulis cilik saja yang semakin banyak, ide-ide baru pun tumbuh menyemarakkan seri KKPK. Seiring berjalannya waktu, KKPK tidak lagi berisi puisi dan cerita, ada juga yang mengirim kisah nyata, reportase, sketsa, sampai komik.
Saat ini, hampir semua anak Indonesia mengenal KKPK. Mereka senantiasa menunggu kisah-kisah baru dari temanteman mereka yang menjadi penulis KKPK. Sebagian lagi dari mereka terus berkreasi agar dapat menjadi penulis KKPK. Semoga KKPK semakin dicintai anak-anak Indonesia.
Buku KKPK Reguler merupakan buku seri Kecil-Kecil Punya Karya. Buku ini mempunyai keunggulan dari pemilihan tema cerita tentang keluarga dan persahabatan. Dikemas dalam bentuk novel, dilengkapi ilustrasi yang bagus, mengajarkan anak untuk selalu disiplin dan menghargai orang lain. Sehingga, akan terbentuk karakter yang baik bagi anak.
Tidak terasa seri Kecil-Kecil Punya Karya® (KKPK) sudah berjalan lebih dari sepuluh tahun. KKPK lahir pada Desember 2003. Penulis yang pertama kali mengusung seri KKPK adalah Sri Izzati, yang saat itu masih duduk di kelas V SD Istiqamah, Bandung. Sri Izzati membuat karya berjudul Kado untuk Umi. KKPK memang diniatkan sebagai wadah yang dapat dimanfaatkan oleh anak-anak dalam menciptakan prestasi pada bidang tulis-menulis.
Setelah karya Sri Izzati, pada Januari 2004 terbit kumpulan puisi karya Abdurahman Faiz, Untuk Bunda dan Dunia. Tidak lama setelah karya Faiz, muncul Dunia Caca (Putri Salsa) dan May, Si Kupu-Kupu (Dena). Ketika para pelopor KKPK beranjak remaja, seri KKPK tidak pernah kehilangan penulis. Anak-anak yang semula hanya menjadi pembaca KKPK, dengan penuh semangat mengirim karya tulis mereka. Nama-nama baru pun terus bermunculan dalam seri KKPK. Bukan jumlah penulis cilik saja yang semakin banyak, ide-ide baru pun tumbuh menyemarakkan seri KKPK. Seiring berjalannya waktu, KKPK tidak lagi berisi puisi dan cerita, ada juga yang mengirim kisah nyata, reportase, sketsa, sampai komik.
Saat ini, hampir semua anak Indonesia mengenal KKPK. Mereka senantiasa menunggu kisah-kisah baru dari temanteman mereka yang menjadi penulis KKPK. Sebagian lagi dari mereka terus berkreasi agar dapat menjadi penulis KKPK. Semoga KKPK semakin dicintai anak-anak Indonesia.
SKU | RK-1596 |
ISBN | 978-602-420-763-2 |
Berat | 100 Gram |
Dimensi (P/L/T) | 15 Cm / 21 Cm/ 0 Cm |
Halaman | 80 |
Jenis Cover | Soft Cover |