Ratih pernah mengalami bullying di sekolahnya. Perasaan sedih, malu, marah, dan terhina bercampur aduk menjadi satu atas perlakuan itu, tapi ia tak berdaya untuk melawan.
Beruntung Ratih memiliki keluarga yang senantiasa mendukungnya. Mama yang selalu membuat hatinya tenang, papa yang penyayang dan penuh tanggung jawab, serta Faiz, adik laki-lakinya yang selalu menghibur hari-harinya. Ratih tak mau terpaku memikirkan hal-hal yang membuat dirinya lemah, ia lebih memilih untuk meraih prestasi dan berbuat hal-hal yang berguna. Lalu, bagaimana Ratih menghadapi bullying dari temannya? Apakah akhirnya ia bisa melawan?
Assalamu ‘alaikum Wr. Wb.
Perkenalkan, namaku Najla Nurdiany Putri. Teman-teman boleh memanggilku Najla. Aku lahir di Jakarta, 25 Desember 2007. Hobiku menulis, membaca, menggambar, dan internetan. Aku pernah terpilih menjadi delegasi dari Provinsi Banten pada Konferensi Penulis Cilik Indonesia 2017 dan terpilih pula sebagai salah satu Tim Wartawan Cilik Indonesia di Majalah Cilukba 2018. Saat ini, aku duduk di kelas V SDN Pisangan 01, Tangerang Selatan. Bagi Teman-teman yang mau berkenalan lebih lanjut denganku, kirimkan saja e-mail ke najlanurdiany25@gmail. com. Ohya, jangan lupa untuk add Facebook-ku: Najla Nurdiany Putri dan follow Instagramku: @najlanurdiannyy_25. Ditunggu, ya, Teman-teman!
Ucapan Terima Kasih
Pengantar Orangtua
Bismillahirahmanirrahim
Syukur Alhamdulillah kami panjatkan atas karunia Allah Swt. yang telah memberikan kepada kami limpahan rezeki yang tak terhingga, karena karya putri kami, Najla Nurdiany Putri, diberikan kesempatan untuk diterbitkan menjadi sebuah buku. Besar harapan kami semoga karya ini dapat menginspirasi anak-anak Indonesia untuk lebih mencintai dunia literasi. Karena dengan membaca, bangsa ini akan menjadi lebih besar. Doa untuk putri kami semoga selalu diberikan kemudahan, selalu bersemangat dalam menggali potensi dirinya, selalu ingat menjalankan perintah Allah, dan tidak melupakan tugasnya sebagai pelajar. Ucapan terima kasih kami haturkan kepada penerbit dan tim redaksi DAR! Mizan yang telah memberikan kesempatan untuk putri kami menuangkan tulisannya menjadi sebuah buku. Ide cerita ini tentang persahabatan dan kekeluargaan yang biasa ada di kehidupan masyarakat kita.
Buku KKPK Reguler merupakan buku seri Kecil-Kecil Punya Karya. Buku ini mempunyai keunggulan dari pemilihan tema cerita tentang keluarga dan persahabatan. Dikemas dalam bentuk novel, dilengkapi ilustrasi yang bagus, mengajarkan anak untuk selalu disiplin dan menghargai orang lain. Sehingga, akan terbentuk karakter yang baik bagi anak.
Tidak terasa seri Kecil-Kecil Punya Karya® (KKPK) sudah berjalan lebih dari sepuluh tahun. KKPK lahir pada Desember 2003. Penulis yang pertama kali mengusung seri KKPK adalah Sri Izzati, yang saat itu masih duduk di kelas V SD Istiqamah, Bandung. Sri Izzati membuat karya berjudul Kado untuk Umi. KKPK memang diniatkan sebagai wadah yang dapat dimanfaatkan oleh anak-anak dalam menciptakan prestasi pada bidang tulis-menulis.
Setelah karya Sri Izzati, pada Januari 2004 terbit kumpulan puisi karya Abdurahman Faiz, Untuk Bunda dan Dunia. Tidak lama setelah karya Faiz, muncul Dunia Caca (Putri Salsa) dan May, Si Kupu-Kupu (Dena). Ketika para pelopor KKPK beranjak remaja, seri KKPK tidak pernah kehilangan penulis. Anak-anak yang semula hanya menjadi pembaca KKPK, dengan penuh semangat mengirim karya tulis mereka. Nama-nama baru pun terus bermunculan dalam seri KKPK. Bukan jumlah penulis cilik saja yang semakin banyak, ide-ide baru pun tumbuh menyemarakkan seri KKPK. Seiring berjalannya waktu, KKPK tidak lagi berisi puisi dan cerita, ada juga yang mengirim kisah nyata, reportase, sketsa, sampai komik.
Saat ini, hampir semua anak Indonesia mengenal KKPK. Mereka senantiasa menunggu kisah-kisah baru dari temanteman mereka yang menjadi penulis KKPK. Sebagian lagi dari mereka terus berkreasi agar dapat menjadi penulis KKPK. Semoga KKPK semakin dicintai anak-anak Indonesia.
Tidak terasa seri Kecil-Kecil Punya Karya® (KKPK) sudah berjalan lebih dari sepuluh tahun. KKPK lahir pada Desember 2003. Penulis yang pertama kali mengusung seri KKPK adalah Sri Izzati, yang saat itu masih duduk di kelas V SD Istiqamah, Bandung. Sri Izzati membuat karya berjudul Kado untuk Umi. KKPK memang diniatkan sebagai wadah yang dapat dimanfaatkan oleh anak-anak dalam menciptakan prestasi pada bidang tulis-menulis.
Setelah karya Sri Izzati, pada Januari 2004 terbit kumpulan puisi karya Abdurahman Faiz, Untuk Bunda dan Dunia. Tidak lama setelah karya Faiz, muncul Dunia Caca (Putri Salsa) dan May, Si Kupu-Kupu (Dena). Ketika para pelopor KKPK beranjak remaja, seri KKPK tidak pernah kehilangan penulis. Anak-anak yang semula hanya menjadi pembaca KKPK, dengan penuh semangat mengirim karya tulis mereka. Nama-nama baru pun terus bermunculan dalam seri KKPK. Bukan jumlah penulis cilik saja yang semakin banyak, ide-ide baru pun tumbuh menyemarakkan seri KKPK. Seiring berjalannya waktu, KKPK tidak lagi berisi puisi dan cerita, ada juga yang mengirim kisah nyata, reportase, sketsa, sampai komik.
Saat ini, hampir semua anak Indonesia mengenal KKPK. Mereka senantiasa menunggu kisah-kisah baru dari temanteman mereka yang menjadi penulis KKPK. Sebagian lagi dari mereka terus berkreasi agar dapat menjadi penulis KKPK. Semoga KKPK semakin dicintai anak-anak Indonesia.
SKU | RK-1594 |
ISBN | 978-602-420-737-3 |
Berat | 100 Gram |
Dimensi (P/L/T) | 15 Cm / 21 Cm/ 0 Cm |
Halaman | 80 |
Jenis Cover | Soft Cover |