Rumah besar itu bernama Komet -- gabungan dari kata Indekos Mate --  yang dihuni tujuh belas mahasiswa dan anak SMA. Beberapa sudut dinding komet mendengar sorak dan nyanyian kasmaran mereka dalam sebelum kencan oertama. Beranda jadi saksi mereka berangkat dan pulang. Balkon pun kadang jadi penyimpan sedih dan keraguan.

Ada Rama, Iqbal, dan ikatan kakak beradik diantara mereka, Acid si pengendara vespa dan budak cinta, Satrio si poenyayang kucing, Bagas ksatria bergitar sekaligus toa berjalan, Biru pujangga langit, Opang bocah datar ajaib, Fariz sang aktor teater, dan Galang si anak Papap.

Ini adalah cerita hidup tentang delapan dari tujuh belas penghuni Komet, beserta keunikan dan kebersamaan mereka. Mereka belajar kalau dunia tidak selalu berpihak pada mereka, begitu juga cinta.