Aku memutuskan untuk memberikan suara pada hidupku. Semua hal tentangnya: air mata, rasa sakit, dan hikmah yang kudapat. Hal-hal yang kulihat, kupelajari, dan kuperoleh sepanjang perjalanan kehidupanku perlu suara.
Aku ingin memberikan balasan atas apa yang kudapat selama ini dengan harapan bisa membantu diriku dan orang lain untuk tetap bertahan.
Namun, ini bukan hanya tentang bertahan semata. Aku tak ingin orang hanya berusaha bertahan dalam badai kehidupan mereka. Aku ingin mereka bertahan dan mengangkasa dalam badai kehidupan mereka.
Aku menulis karena, seperti saat kita jatuh dalam hidup, kita juga akan bangkit lagi. Begitulah dunia ini. Hidup tak pernah hanya memberi satu jalan untuk ditapaki.
Memang, ada rasa sakit. Ya. Dan kehilangan. Bahkan kegelapan. Tetapi, cahaya akan selalu ada. Harapan. Dan keindahan.
Dan, akan ada cinta dan bahagia.
Sekapur Sirih
Segala sesuatu bisa berantakan. Kadang, hancur berkeping. Seperti banyak di antara kalian, perjalananku juga tak selalu mudah. Rasa sakit sangatlah nyata. Juga kehilangan. Terkadang, terasa lebih mudah untuk menyerah pada beban yang menekan atau kenangan tentang kehilangan. Banyak dari kita mengalami kerasnya perjuangan hidup, dan begitu banyak yang menderita dalam diam. Memang sulit. Dan sulit untuk tidak menyerah saat kita berhadapan dengan kekecewaan hidup berkali-kali. Seperti beberapa di antara kalian, aku juga mengenal makna kesepian. Aku mengenal apa itu kekalahan. Jatuh berkali-kali hanya demi mengejar fatamorgana, dan mengalami luka hanya demi membangun istana pasir yang memudar ditelan kehidupan. Terkadang, hanya butuh satu gelombang kuat untuk menghancurkan kehidupan yang telah kubangun selama bertahun-tahun.
Jadi, aku memutuskan untuk memberikan suara pada hidupku. Semua hal tentangnya: air mata, rasa sakit. Dan, hikmah yang kudapat.
Hal-hal yang kulihat, kupelajari, dan kudapat sepanjang perjalanan kehidupanku perlu suara. Aku ingin memberikan balasan atas apa yang kudapat selama ini dengan harapan bisa membantu diriku dan orang lain untuk tetap bertahan. Namun, ini bukan hanya tentang bertahan semata. Aku tak ingin orang hanya berusaha bertahan dalam badai kehidupan mereka. Aku ingin mereka bertahan dan mengangkasa dalam badai kehidupan mereka. Jadi, aku pun menulis, sembari menjalani badaiku sendiri.
Kata-kata yang ada dalam buku ini menjadi suara dan suratku kepada dunia. Kata-kata itu adalah usahaku, untuk tak hanya bangun dari kejatuhanku, tetapi juga untuk membantu orang lain di sepanjang jalan. Aku menulis karena, seperti saat kita jatuh dalam hidup, kita juga akan bangkit lagi. Begitulah dunia ini. Hidup tak pernah hanya memberi satu jalan untuk ditapaki. Memang, ada rasa sakit. Ya. Dan kehilangan. Bahkan kegelapan. Tetapi, cahaya akan selalu ada. Harapan. Dan keindahan. Dan, akan ada cinta dan bahagia.
Yasmin Mogahed
Yasmin Mogahed meraih gelar Sarjana dalam bidang Psikologi dan Master dari jurusan Jurnalisme dan Komunikasi Massa, University of Wisconsin-Madison. Dosen Islamic Studies dan koordinator kaum muda ini juga adalah instruktur menulis di Cardinal Stritch University dan kolumnis bidang Islam di InFocus News.
Saat ini, Yasmin aktif sebagai instruktur AlMaghrib Institute, penulis di Huffington Post, pembicara internasional, dan penulis dengan fokus pengembangan spiritual dan personal. Buku karyanya, antara lain: Reclaim Your Heart.
Media sosial:
Facebook: Ymogahed
Twitter: @YasminMogahed
Situs: www.yasminmogahed.com
Instagram:@yasminmogahed
YouTube: YasminMogahedOnline
SKU | UA-238U |
ISBN | 978-602-441-077-3 |
Berat | 120 Gram |
Dimensi (P/L/T) | 17 Cm / 15 Cm/ 0 Cm |
Halaman | 152 |
Jenis Cover | Soft Cover |