Kanjeng Sunan Ampel, putra dari Syaikh Ibrahim As-Samarkandi adalah sesepuh Dewan
Wali Songo. Bupati pertama Surabaya ini berperan besar dalam pengembangan dakwah
Islam di Jawa dan tempat lain di Nusantara. Melalui Pesantren Ampeldenta, Sunan Ampel
mendidik kader-kader penggerak dakwah Islam rahmatan lil alamin, seperti: Sunan Giri,
Raden Fatah, Raden Kusen, Sunan Bonang, dan Sunan Drajat.
Metode dakwah Kanjeng Sunan Ampel terkenal unik. Ia melakukan upaya akulturasi dan
asimilasi dari aspek budaya pra-Islam dengan Islam, baik melalui jalan sosial, budaya,
politik, ekonomi, mistik, kultus, ritual, tradisi keagamaan, maupun konsep-konsep sufisme
yang khas, yang merefleksikan keragaman tradisi muslim secara keseluruhan. Sunan Ampel
menggunakan pendekatan kesufian keislaman dalam membangun fondasi keagamaan,
perekonomian, dan pendidikan berbasis kenusantaraan dengan filosofi Angajawi. Usaha
dakwah Sunan Ampel lebih merupakan hasil formulasi kreatif dari tradisi intelektual dan
spiritual yang paling dinamis dan kreatif dalam sejarah perkembangan Islam. Hasilnya,
semangat dakwah yang terbentuk mampu mempertahankan anasir-anasir lama Kapitayan
di satu pihak, dan melakukan penetrasi sosio-kultural-religius terhadap masyarakat
Hindu- Budha secara kreatif. Di pihak lain, dengan memasukkan tradisi keagamaan Muslim
Champa melalui pendekatan sufisme, yang dengan cepat diterima dan diserap oleh
masyarakat Jawa.
Buku ini secara lengkap memotret historiografi strategi dakwah moderat Kanjeng Sunan
Ampel yang bersumber dari prasasti beraksara Palawa dan manuskrip primer beraksara
Kawi, Kawi Mad, Kawi Banten, Kawi Cirebon, Caraka Bali, Pegon dan Romawi. Buku ini layak dibaca, karena ditulis oleh para ‘Maha Guru’ manuskrip kuno Nusantara.
SKU | XM-17 |
ISBN | 0 |
Berat | 450 Gram |
Dimensi (P/L/T) | 16 Cm / 27 Cm/ 0 Cm |
Halaman | 304 |
Jenis Cover | Soft Cover |