Tidak ada luka yang paling dalam, selain luka karena ditinggalkan. Tidak ada luka yang paling perih dan sakit, kecuali luka sebab dikhianati dan didustai. Keduanya tidak akan pernah sembuh, selagi kenangan dan ingatan selalu kambuh.
"Citailah kekasihmu sekadarnya saja, siapa tahu nanti akan jadi musuhmu. Dan bencilah musuhmu sekadarnya saja, siapa tahu nanti akan jadi kekasihmu" (Ali bin Abi Thalib)
Tulisan-tulisan pendek dalam buku ini adalah sebuah refleksi hati; yang pernah berharap, terluka atau sedang berjuang atas nama cinta. Tapi dhati adalah hati sebuah ruang yang bisa rapuh dan juga kuat. Sebagaimana dia mengisi sudut-sudutnya. Terus terjebak dalam semunya cinta atau ikhtiar nyata yang bermuara pada-Nya.