Kimia kebahagiaan abadi hanya ditemukan dalam harta karun Ilahi. Dan harta karun Ilahi di Bumi adalah hati para Nabi.
—Imam Al-Ghazali
Ketinggian ilmu Imam Al-Ghazali diakui seluruh umat Muslim. Sebagai penghormatan, dialah satu-satunya ulama yang digelari Hujjatul Islam (Bukti Islam). Karya-karyanya, seperti Ihya' Ulumuddin, Bidayatul Hidayah, dan Minhajul Abidin, menjadi rujukan seluruh Dunia Islam hingga hari ini.
Salah satu karyanya yang populer adalah Kimya-i-Sa’adat. Kitab ini adalah panduan lebih praktis untuk memahami dan menemukan kebahagiaan sejati, ringkasan Ihya’ Ulumuddin. Kitab ini sangat digemari karena ringkas, pembahasannya ringan dan mudah dipahami. Berisi panduan hidup Muslim untuk mencapai kebahagiaan dunia dan akhirat, kitab ini amat bermanfaat bagi remaja, pelajar, santri, dan umat Muslim pada umumnya.
Kini, melalui buku ini, kita bisa menikmati secara lebih fun nasihat-nasihat Imam Al-Ghazali dalam bentuk komik. Bersama tokoh Rijal dan Nissa, dua Muslim milenial, kita menyelami kearifan yang diwariskan Imam Al-Ghazali dan relevansinya dalam kehidupan modern.
Sebelum kau benar-benar mengenal dirimu, kau tak akan menemukan kebahagiaan yang sejati.
Pengetahuan tentang Allah akan menentukan kebahagiaan manusia di masa depan, baik ketika di dunia maupun di akhirat.
Pengantar Penulis
Tujuan hidup manusia sebenarnya sederhana: untuk menemukan kebahagiaan. Manusia melakukan segala macam aktivitas karena ingin merasakan kebahagiaan dan menghindari penderitaan. Untuk itu, ia rela mencurahkan tenaga bahkan sanggup berkorban. Tapi, ternyata memahami apa itu kebahagiaan dan cara mencarinya tidaklah gampang.
Mengapa dibilang tidak gampang? Bukankah untuk merasa baha gia kita tinggal menuruti kata hati dan berupaya memenuhi keinginannya? Masalahnya, yang menyenangkan hati kita belum tentu membawa kebahagiaan hidup. Dan apa yang disebut manusia sebagai “kebahagiaan” atau “kesenangan” ternyata bermacam-macam. Ada kesenangan sebentar yang mengakibatkan penderitaan jangka panjang. Ada perjuangan berat yang pada akhirnya membuahkan kebahagiaan. Bermacam-macam kesenangan badan ternyata di kemudian hari menimbulkan penyakit fisik maupun psikologis.
Oleh karena itu, kebahagiaan yang sebenarnya didambakan semua manusia bukan sembarang kebahagiaan. Sebut saja itu kebahagiaan sejati. Supaya manusia dapat menemukan kebahagiaan sejati, dan bukan keliru memilih kebahagiaan semu, dibutuhkan ilmu. Sepanjang sejarah, para cerdik cendikia, rohaniawan, termasuk para orang suci dan nabi, berupaya mengungkapkan pengetahuan ini dan memberikan pedoman untuk manusia menemukan kebahagiaan sejati.
Riwayat hidup Imam Al-Ghazali adalah gambaran sempurna pencarian kebahagiaan sejati. Nama beliau tentu tak asing bagi umat Muslim. Ketinggian ilmu ulama abad ke-12 M ini diakui seluruh Dunia Islam. Beliaulah satu-satunya ulama yang digelari Hujjatul Islam (Bukti Kebenaran Islam) karena kepiawaiannya membela aja-an Islam dari serangan-serangan berbagai aliran pemikiran. Pada zamannya pun, ketenaran Al-Ghazali nyaris tak tertandingi. Ia diangkat menjadi guru besar di Madrasah Nizhamiyyah, semacam universitas Islam paling terpandang pada masa itu. Segala hal yang dianggap manusia memberikan kebahagiaan sudah ia miliki: pangkat, harta, keluarga, ketenaran, dan pengaruh. Tapi, justru di tengah-tengah kehidupan yang gemerlap itu Al-Ghazali merasakan kekosongan. Batinnya gelisah dan tidak menemukan kebahagiaan. Hingga pada akhirnya, ia memutuskan meninggalkan semua itu dan mengembara ke berbagai tempat untuk mencari ilmu yang dapat membawa kebahagiaan sejati.
Hasil dari pencariannya itu kemudian ia tuangkan dalam berbagai kitab karyanya. Kitabnya yang paling terkenal adalah Ihya’ Ulumuddin. Kitab ini merupakan panduan hidup Muslim untuk mencapai kebahagiaan dunia dan akhirat. Namun, karena sangat tebal dan berjilid-jilid, banyak orang enggan mempelajarinya. Oleh karena itu, Al-Ghazali meringkasnya menjadi kitab Kimya-i-Sa’adat yang berisi panduan lebih praktis untuk memahami dan menemukan kebahagiaan sejati.
Komik ini hanya menyajikan sebagian kecil dari keseluruhan Kimya-i-Sa’adat, yaitu bagian-bagian terpenting untuk memahami kebahagiaan sejati. Bagi pembaca yang tertarik mempelajari lebih lengkap, dapat membaca kitab asli atau terjemahannya. Komik ini hanyalah upaya memperkenalkan karya Al-Ghazali dalam format yang lebih mudah dinikmati berbagai kalangan.
Komik ini adalah bagian dari Seri Komik Al-Ghazali yang terbit berkat kolaborasi saya dengan Mizan. Maka, sepatutnya saya ucapkan terima kasih kepada segenap redaksi Penerbit Mizan yang mengawal kelahiran seri ini. Juga kepada Rizki Goni, komikus berbakat yang menjadi partner saya dalam Seri Komik Sufi Rumi dan Seri Komik Al-Ghazali. Terima kasih juga kepada pembaca, baik yang lama maupun yang baru saja berjumpa di komik ini. Terima kasih telah menyisihkan waktu membaca karya sederhana ini. Mudah-mudahan komik ini menjadi secercah petunjuk untuk kita menemukan kebahagiaan sejati.
Andityas Praba
Andityas Praba bukan komikus, bukan sufi, tapi nekad menulis naskah komik Rumi. Kebetulan setelah 2002 lulus Sastra Prancis UGM, dia bekerja di penerbit buku tasawuf di Yogya. Sempat mengelola buletin Misykat. Lebih kenal tasawuf justru dari Maenpo Cikalong; silat tradisional yang diilhami ajaran tasawuf. Kini tinggal di Bandung, aktivitasnya menulis, mengedit, dan berlatih silat. Menulis novel Guru Langit yang tidak kelar-kelar. Doakan saja.
Twitter: bukansufi
Rizki Goni (bukan nama sebenarnya). Lahir pada 1986, tepatnya 27 april. Saya ditakdir kan lahir ke bumi tanpa dipesan atau di-booking dulu melalui perantara orangtua saya. Saya menerapkan ilmu yang saya dapat dari kuliah jurusan DKV untuk mendapatkan sesuatu, baik materiil, nonmateriil, maupun gadis impian (semoga) …. Saya pernah membuat komik D’Maling Sial.
FB: rizki goni, twitter: BR4hMa
ISI/CONTENT
- Komik menarik tentang nasihat-nasihat Al-Ghazali tentang Qalbu dan kebahagiaan manusia.
- Memberikan resep “kimia ruhani”. Supaya orang dapat mengubah dirinya menjadi mulia dan menemukan kebahagiaan!
- Menyajikan sebagian kecil dari keseluruhan Kimya-i-Sa’adat, yaitu bagian-bagian terpenting untuk memahami kebahagiaan sejati. Kimya-i-Sa’adat adalah panduan lebih praktis untuk memahami dan menemukan kebahagiaan sejati karena merupakan ringkasan Ihya’ Ulumuddin yang berjilid-jilid dan tebal--kitab ini merupakan panduan hidup Muslim untuk mencapai kebahagiaan dunia dan akhirat. Ihya’ Ulumuddin dianggap berhasil menyatukan dua kecenderungan dalam umat Muslim yang sering berbenturan: kelompok ahli fikih dan kelompok sufi. Berkat upaya Al-Ghazali, para ulama fikih menerima tasawuf sebagai bagian dari ilmu Islam dan para sufi menjadi lebih memperhatikan syariat Islam.
- Memperkenalkan karya Al-Ghazali dalam format yang lebih mudah dinikmati berbagai kalangan.
- Memuat resep kimia ruhani yang terbagi dalam 4 bagian:
Bagian 1: Mengenal Diri
Kenali Dirimu
Pengetahuan Diri yang Sejati
Tiga Sifat dalam Manusia
Diri Lahir dan Batin
Kerajaan Diri Manusia
Bukalah Jendela Qalbu
Cermin Qalbu
Hakikat Diri Manusia
Kebahagiaan Tertinggi Manusia
Kunci Kebahagiaan Sejati
Bagian 2: Mengenal Allah
Mengenal Diri Mengenal Tuhan
Dari Tiada Menuju Ada
Bercerminlah pada Qalbumu
Kasih Sayang Tuhan
Bukan Dunia Indrawi
Kita Semua Raja
Semut di atas Kertas
Cara Ber-Makrifatullah
Manusia yang Tak Menemukan Tuhan
Manusia yang Menolak Ibadah
Manusia Pencinta Nafsu
Allah Maha Pengampun, tapi …
Manusia Suci yang Palsu
Bagian 3: Mengenal Dunia dan Kehidupan
Persinggahan Musafir
Musafir dan Tunggangannya
Dunia sang Penipu
Usia Pendek Dunia
Orang yang Minum Air Laut
Perjamuan di Dunia
Bahtera dan Penumpang
Bagian 4: Mengingat dan Mencintai Allah
Tempat yang Tak Terlihat Siapa pun
Batu Dosa dan Biji Tasbih
Mencintai Diri Mencintai Tuhan
Cinta dan Terima Kasih
Selalu Ingat Kekasih
Cinta Ilahi
TOKOH: Al-Ghazali:
- Imam Al Ghazali, sebuah nama yang tidak asing di telinga kaum muslim. Tokoh terkemuka dalam kancah filsafat dan tasawuf. Memiliki pengaruh dan pemikiran yang telah menyebar ke seantero dunia Islam.
- Digelari Hujjatul Islam (Bukti Islam—Orang yang Membuktikan Kebenaran Islam) karena kehebatan Al-Ghazali dalam mempertahankan ajaran Islam.
- Seorang yang produktif menulis. Karya ilmiah beliau sangat banyak dan terkenal di berbagai bidang: masalah ushuluddin dan aqidah; dalam ilmu ushul, fikih, filsafat, manthiq dan tasawuf
- Ihya’ Ulumuddin. Kitab yang cukup terkenal dan menjadi salah satu rujukan sebagian kaum muslimin di Indonesia. Karya terbesarnya dari pengembaraannya. Kitab ini dianggap berhasil menyatukan dua kecenderungan dalam umat Muslim yang sering berbenturan: kelompok ahli fiqih dan kelompok sufi. Berkat upaya Al-Ghazali, para ulama fiqih menerima tasawuf sebagai bagian dari ilmu Islam dan para sufi menjadi lebih memperhatikan syariat Islam. Kitab ini merupakan panduan hidup Muslim untuk mencapai kebahagiaan dunia dan akhirat. Sangat tebal dan berjilid-jilid.
- Pengaruh pemikiran Al-Ghazali tidak hanya tersebar di kalangan Muslim. Di Eropa, ia dikenal dengan nama Algazel. Argumen-argumennya yang mengkritik pemikiran filsafat banyak memengaruhi para filosof Eropa Abad Pertengahan, yang paling menonjol adalah Thomas Aquinas. Sedangkan pengaruhnya atas pemikiran Islam tidak bisa disangsikan.
- Imam Al-Ghazali adalah salah seorang ulama yang karya-karyanya paling banyak dibaca umat Muslim di seluruh dunia. Kitab-kitabnya, seperti Ihya’ Ulumuddin, Bidayatul Hidayah, Kimya-i Sa’adat, Minhajul Abidin, Tahafut Al-Falasifah, dan Ayyuhal Walad, hingga kini terus dipelajari oleh umat Muslim.
KEMASAN
- Bentuk cerita komik yang menyenangkan.
- Penyampaian dengan bahasa yang ringan, mudah dipahami dan dipraktikkan.
- Ilustrasi menarik
PENULIS DAN ILUSTRATOR:
- Kompeten di bidangnya:
- Pernah menerbitkan Seri Komik Sufi Rumi--masuk nominasi 10 besar Komik Terfavorit Anugerah Pembaca Indonesia 2015 yang diselenggarakan oleh Goodreads Indonesia.
SKU | UB-267 |
ISBN | 978-602-441-161-9 |
Berat | 180 Gram |
Dimensi (P/L/T) | 16 Cm / 24 Cm/ 0 Cm |
Halaman | 152 |
Jenis Cover | Soft Cover |