Negara bukanlah suatu tirani, bukan pula suatu birokrasi hidrolik, dan bahkan bukan suatu pemerintahan, melainkan sebuah pertunjukkan yang diorganisir, suatu teater yang dipakai untuk mendramatisir obsesi-obsesi kelas yang berkuasa atas budaya Bali: Ketimpangan sosial dan kebanggaan status. Dan negara teater ini paling jelas tergambar dalam diri cerita induk kehidupan politis, yaitu dalam diri raja.