Bagi Dhira, Dhani adalah sumber inspirasinya. Tempat dia mencurahkan segala perasaannya: bahagianya, kesedihannya, amarahnya, rasa irinya, juga kebenciannya. Sekaligus, panutannya. Dhanilah, yang mengajarkan Dhira untuk bangkit dari keterpurukan saat Papa mereka meninggal. Dalam waktu yang sama,  Dhira  mulai menikmati dunia fotografi dan melukis. Dhira belajar rasanya memiliki impian dan cita-cita. Semua itu berkat Dhani. Namun, apa yang terjadi ketika kembarannya pergi untuk selamanya? Di mana dia akan mencurahkan segala perasaannya? Di mana lagi tempat untuknya menangis? Di mana lagi dia harus membenci?