Jauh sebelum Penulis Mustofa Sentot disemburit secara paksa, divonis satu setengah tahun penjara, dituduh semena-mena oleh pemred koran Kompos, dan bahkan sebelum ia bisa menulis kalimat yang buruk sekalipun, ia lebih dulu mengenal Pengarang Dodit, pencerita ulung yang mengembuskan napas terakhirnya beberapa saat sebelum pengantar paket sampai di depan rumahnya.
Kumpulan cerita pendek berjudul Pengarang Dodit ini adalah sekelumit gagasan dan jawaban bagi siapa saja yang membacanya. Sebagai misal:
Mengapa tokoh Aku bisa sekonyong-konyong membunuh Anto Lakban dan dituduh tidak waras oleh para polisi yang meringkusnya sesaat sebelum magrib?
Mengapa Dodit bisa meyakini bahwa Ucup Karbol yang lahir pada 11 Maret tahun 2000 telah meninggal pada 23 Mei 2020 di usia 30 tahun?
Mengapa pembunuh Penulis Joni bersaksi bahwa Penulis Joni—yang namanya akan terkenal di masa depan—bersaksi bahwa Penulis Joni sendiri yang memintanya untuk segera mengakhiri hidupnya?
Satu-satunya jalan terbaik untuk mendapat jawabannya adalah dengan membaca buku ini sampai habis, kendati juga tersedia jalan lain, misal, dengan hanya membaca blurb ini dan memikirkan bagaimana hal di atas bisa diterima akal sehat. Begitu.
*
“Tawaran penting kumpulan cerpen ini adalah bagaimana penjelajahan dejavunya menghasilkan sebuah gaya cerpen yang dapat disebut sebagai realisme futuristik, yaitu pergulatan para anti-hero untuk menghidupi waktu yang tersisa yang merupakan ampas dari dominasi wacana tentang masa lalu dan masa depan atas masa kini.”
Dr. Irsyad Ridho, M.Hum
Penulis Buku Kajian Cerita: Dari Roman ke Horor
SKU | DVP-419 |
ISBN | 978-602-5783-77-7 |
Berat | 174 Gram |
Dimensi (P/L/T) | 14 Cm / 20 Cm/ 0 Cm |
Halaman | 200 |
Jenis Cover | Soft Cover |