Buku Denny Indrayana terbaru, dan terlengkap | Mizanstore.com

(0) KERANJANG

Rp 0
No Image Available

DENNY INDRAYANA

Denny Indrayana lahir di sebuah pulau kecil, Pulau Laut, di sebelah tenggara Kalimantan Selatan, tepatnya di Kotabaru pada tanggal 11 Desember 1972. Denny menghabiskan masa kecilnya di antara Kota Banjarbaru, Kalimantan Selatan dan Manokwari, Papua. Sebelum memulai kuliah di Yogyakarta, Denny menamatkan SD, SMP, dan SMA-nya di Banjarbaru, Kalimantan Selatan. Jiwa organisasinya terasah ketika aktif di pramuka dan terakhir menjadi Ketua Majelis Permusyawaratan Kelas di SMA Negeri Banjarbaru.
Aktif di berbagai organisasi kemahasiswaan tidak menghalangi Denny untuk menamatkan Sarjana Hukum tepat waktu di Fakultas Hukum UGM pada tahun 1995, dan langsung melanjutkan studinya ke Amerika Serikat untuk memperoleh gelar LL.M. (Master of Law) dari School of Law, University of Minnesota pada tahun 1997. Sempat bekerja sebagai Konsultan Hukum (1997-2000), Denny akhirnya memenuhi panggilan hatinya untuk hijrah milenium kembali ke Kota Gudeg, dan melamar menjadi dosen di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, sebelum akhirnya mulai terdaftar sebagai dosen Hukum Tata Negara, Fakultas Hukum UGM, sejak tahun 2001. Awal 2002, Denny Indrayana melanjutkan studi S3-nya ke Faculty of Law, University of Melbourne, dengan beasiswa dari Australian Development Scholarship, dan merampungkan studi Ph.D. nya di tahun 2005 dengan disertasi berjudul: ”Indonesian Constitutional Reform 1999-2002: An Evaluation of Constitution-Making in Transition.”
Selain terus mengajar di almamaternya, Denny Indrayana juga aktif di berbagai kegiatan LSM, di antaranya Lembaga Bina Kesadaran Hukum Indonesia. Hingga tahun 2007, Denny masih aktif sebagai Direktur Indonesian Court Monitoring, LSM yang bergerak pada pemantauan dan upaya memerangi praktik mafia peradilan. Denny juga masih memegang amanah sebagai Ketua Pusat Kajian Anti (PuKAT) Korupsi Fakultas Hukum UGM sejak tahun 2006.
Kesibukannya sebagai dosen HTN dan aktivis antimafia peradilan dan antikorupsi tidak mengurangi waktu Denny untuk terus menulis kolom di berbagai media massa lokal dan nasional. Lebih dari 200 artikel sudah ia tulis mencakup topik-topik HTN dan masalah korupsi. Denny juga terus aktif menjadi narasumber di berbagai forum seminar bertaraf lokal, nasional, dan internasional.