"Penyair Revolusioner
Kau berpuisi di zaman yang naif
dengan puisi-puisi yang juga naif
kau menuduhku telah menjadi fanatik
tapi aku benar-benar tidak menemukan
kebenaran apa pun dalam puisi-puisimu
kau bicara tentang revolusi agraria
sambil menjentikkan abu rokok ke asbak
kau minum kopi tanpa gula di cafe-cafe
lalu merasa nasib betapalah pahit
kau melihat seekor keledai
seperti melihat sekawanan singa!
"