Kita wajib bersyukur kepada Allah yang telah menciptakan kita dengan sebaik-baik bentuk dan rupa, lengkap dengan rasa dan karsa. Manusia diciptakan bukanlah seperti patung yang dipahat tanpa hati. Manusia juga bukanlah wayang yang digerakkan oleh dalang dengan semau hati. Manusia pun bukanlah bayangan yang hanya mengikuti gerak bendanya tanpa diberi kesempatan berbuat bebas sama sekali. Kita diciptakan lengkap dengan akal dan hati. Akal untuk berpikir, merenungkan, mempertimbangkan, dan sebagainya untuk menentukan sikap dan perbuatan apa yang harus kita lakukan. Hati untuk tetap berhubungan dengan Allah agar selalu dalam lindungan-Nya. Hidup pasti mengalami musibah. Dalam anggapan umum, musibah adalah sesuatu yang menyakitkan. Tak ada yang menginginkan musibah karena musibah hanya dilihat sebagai penderitaan.
Musibah tetaplah musibah, tetapi tak perlu kita takuti. Sebaliknya, kita jalani dengan penuh kesabaran dan kesyukuran kepada Allah. Bersabar dalam menjalaninya dan bersyukur karena ada hikmah di balik itu semua. Bagi orang yang sabar, musibah bagaikan lapangan untuk menanam pahala. Bagi orang yang bersyukur, takdir adalah kebahagiaan. Meski ditimpa musibah, tetaplah kebahagiaan yang dia lihat. Bisa saja musibah yang menimpa kita adalah anak tangga agar kita naik setahap demi setahap ke tingkatan yang mulia di sisi Allah. Allah akan senantiasa menguji hamba-Nya untuk memastikan bahwa hamba-Nya betul-betul berhak mendapatkan posisi tersebut.
SKU | GRM-3444 |
ISBN | 9786020484266 |
Berat | 300 Gram |
Dimensi (P/L/T) | 14 Cm / 21 Cm/ 0 Cm |
Halaman | 232 |
Jenis Cover | Soft Cover |