Peron stasiun menjadi saksi bisu atas pertemuan Nathayas dan lelaki asing berseragam putih. Menjadi saksi bisu atas rasa yang kian menggebu dalam hati Nathayas. Ramadhana, nama lelaki itu. Lelaki yang tanpa sengaja menjadi tempat Nathayas mencurahkan perasaan kecewanya. Ia harus menerima keputusan PHK dari rumah sakit tempatnya bekerja yang justru mengantarnya kepada sebuah keluarga kecil yang berada di sudut sebuah pesantren di daerah Bogor.Peron stasiun menjadi saksi bisu atas pertemuan Nathayas dan lelaki asing berseragam putih. Menjadi saksi bisu atas rasa yang kian menggebu dalam hati Nathayas. Ramadhana, nama lelaki itu. Lelaki yang tanpa sengaja menjadi tempat Nathayas mencurahkan perasaan kecewanya. Ia harus menerima keputusan PHK dari rumah sakit tempatnya bekerja yang justru mengantarnya kepada sebuah keluarga kecil yang berada di sudut sebuah pesantren di daerah Bogor.
Pesantren Al-Ikhlas memeberikan banyak pengalaman hidup bagi Nathayas. Mengajarkan arti pentingnya rasa syukur, meskipun sedang berada di titik terendah dalam hidup. Sampai suatu hari ia harus kembali menelan kepahitan hidup. Lelaki yang diam - diam mengisi hatinya justru menikah dengan salah satu sahabatnya. Apa yang harus ia lakukan? Mengikhlaskan lelaki itu untuk sabahatnya atau menerima perjodohan dari keluarganya?
SKU | GRM-2916 |
ISBN | 9786020503790 |
Berat | 160 Gram |
Dimensi (P/L/T) | 19 Cm / 13 Cm/ 0 Cm |
Halaman | 198 |
Jenis Cover | Soft Cover |