“Yang sakit itu Soedirman, tapi Panglima Besar tidak pernah sakit. “ pagi itu, 19 Desember 1948, Panglima Besar bangkit dan memutuskan memimpin pasukan keluar dari Yogyakarya, mengkonsolidasikan tentara, dan mempertahankan Republik dengan bergeriliya.
Panglima Besar sudah terikat sumpah: haram menyerah bagi tentara. Karena ikrar inilah Soedirman menolak bujukan Sukarno untuk berdiam di Yogyakarta. Dengan separuh paru-paru, ia memimpin geriliya. Selama delapan bulan, dengan ditandu, ia keluar-masuk hutan.
Kisah tentang Soedirman adalah seri “Tokoh Militer” yang diangkat dari liputan khusus Majalah Berita Mingguan Tempo November 2012. Serial ini mengupas, menguak, dan membongkar mitos dan berbagai sisi kehidupan para perwira militer yang dinilai mengubah sejarah.