Tafsir Al-Mishbah diterbitkan pertama kali pada tahun 2000 dan disambut dengan baik oleh kaum muslim Indonesia umumnya dan peminat tafsir Al-Qur’an khususnya. Tafsir Al-Mishbah wajah baru dilengkapi dengan navigasi rujukan silang, dan dikemas dengan bahasa yang mudah dipahami serta pengemasan yang lebih menarik. Tafsir Al-Mishbah menghimpun lebih dari 10.000 halaman yang memuat kajian tafsir Al-Qur’an yang ditulis oleh M. Quraish Shihab, ahli tafsir Al-Qur’an alumnus Universitas Al-Azhar, Kairo (Mesir). Dengan kedalaman ilmu dan kepiawaian penulisnya dalam menjelaskan makna sebuah kosakata dan ayat Al-Qur’an, tafsir ini mendapat tempat di hati khalayak. Tafsir yang terdiri dari 15 volume besar ini menafsirkan Al-Qur’an secara tahlîlî, yaitu ayat per ayat berdasarkan tata urutan Al-Qur’an. Inilah yang membedakan tafsir ini dengan karya M. Quraish Shihab lainnya semisal Lentera Hati, Membumikan al-Qur’an, Wawasan Al-Qur’an, Mukjizat Al-Qur’an, Pengantin Al-Qur’an, dan selainnya yang menggunakan pendekatan tematik (mawdhû‘î), menafsirkan ayat-ayat Al-Qur’an berdasarkan topik tertentu, bukan berdasarkan tata urutannya dalam mushaf. Ada beberapa prinsip yang dipegangi oleh M. Quraish Shihab dalam karya tafsirnya, baik tahlîlî maupun mawdhû‘î, di antaranya bahwa Al-Qur’an merupakan satu kesatuan yang tak terpisahkan. Dalam Al-Mishbâh, beliau tidak pernah luput dari pembahasan ilmu al-munâsabât yang tercermin dalam enam hal:
Tafsir Al-Mishbah banyak mengemukakan ‘uraian penjelas’ terhadap sejumlah mufasir ternama sehingga menjadi referensi yang mumpuni, informatif, argumentatif. Tafsir ini tersaji dengan gaya bahasa penulisan yang mudah dicerna segenap kalangan, dari mulai akademisi hingga masyarakat luas. Penjelasan makna sebuah ayat tertuang dengan tamsilan yang semakin menarik atensi pembaca untuk menelaahnya. Begitu menariknya uraian yang terdapat dalam banyak karyanya, pemerhati karya tafsir Nusantara, Howard M. Federspiel, merekomendasikan bahwa karya-karya tafsir M. Quraish Shihab pantas dan wajib menjadi bacaan setiap Muslim di Indonesia sekarang. Dari segi penamaannya, Al-Mishbah berarti “lampu, pelita, atau lentera”, yang mengindikasikan makna kehidupan dan berbagai persoalan umat diterangi oleh cahaya Al-Qur’an. Penulisnya mencitakan Al-Qur’an agar semakin ‘membumi’ dan mudah dipahami.
***
“Setiap kata yang lahir dari rasa cinta, pengetahuan yang luas dan dalam, serta lahir dari sesuatu yang telah menjadi bagian dirinya niscaya akan memiliki kekuatan daya sentuh, daya hunjam dan daya dorong bagi orang-orang yang menyimaknya. Demikianlah yang saya rasakan ketika membaca tulisan dari guru yang kami cintai, Prof. Dr. M. Quraish Shihab.” (KH. Abdullah Gymnastiar – Aa Gym).
“Sistematika tafsir ini sangat mudah dipahami dan tidak hanya oleh mereka yang mengambil studi Islam khususnya tetapi juga sangat penting dibaca oleh seluruh kalangan, baik akademis, santri, kyai, bahkan sampai kaum muallaf.” (Hj. Khofifah Indar Parawansa).
“Membaca buku-buku M. Quraish Shihab, kita sangat beruntung karena pakar ini berani dan mampu membuka kerang dan menunjukkan mutiara-mutiara yang ada di dalamnya, hal yang memang dicari oleh umat yang sedang dahaga akan bantuan serta keindahan.” (Ir. Shahnaz Haque).
“Kebebasan untuk menafsirkan sesuai dengan kemampuan pemikiran kita, tentunya dengan dasar-dasar Al-Quran dan Hadits, dan berpijak pada ketentuan-ketentuan yang ditetapkan Allah SWT. Penulisannya sangat komunikatif dan dapat dibayangkan visualisasinya.” (Chrismansyah Rahadi – Chrisye)
KETERANGAN SURAT :
Nama lengkapnya adalah Muhammad Quraish Shihab. Ia lahir tanggal 16 Februari 1944 di Rapang, Sulawesi Selatan.[1] Ia berasal dari keluarga keturunan Arab yang terpelajar. Ayahnya, Prof. Abdurrahman Shihab adalah seorang ulama dan guru besar dalam bidang tafsir. Abdurrahman Shihab dipandang sebagai salah seorang ulama, pengusaha, dan politikus yang memiliki reputasi baik di kalangan masyarakat Sulawesi Selatan. Kontribusinya dalam bidang pendidikan terbukti dari usahanya membina dua perguruan tinggi di Ujungpandang, yaitu Universitas Muslim Indonesia (UMI), sebuah perguruan tinggi swasta terbesar di kawasan Indonesia bagian timur, dan IAIN Alauddin Ujungpandang. Ia juga tercatat sebagai rektor pada kedua perguruan tinggi tersebut: UMI 1959 - 1965 dan IAIN 1972 - 1977.
SKU | LHT-182 |
ISBN | 9786027720510 |
Berat | 15000 Gram |
Dimensi (P/L/T) | 25 Cm / 16 Cm/ 0 Cm |
Halaman | 500 |
Jenis Cover | Hard Cover |