Teks Belakang Buku

Selama lebih dari satu abad, peraturan di sekolah tradisional bisa dikatakan sama: duduk, jangan bersuara, pura-pura memperhatikan, mengacungkan tangan sebelum bicara. Lakukan semua sesuai instruksi, maka siswa dianggap sebagai pemenang.

Apakah tempaan yang diberlakukan kepada anak-anak seperti itu sejalan dengan kebutuhan dunia: orang-orang dengan rasa ingin tahu tinggi, proaktif, dapat berpikir mandiri, dan antusias mencoba hal baru yang berujung pada kreativitas?

Ana Lorena Fábrega memahami bahwa tidak semua anak bisa meninggalkan “sekolah tradisional” dan segala kritiknya. Karenanya, The Learning Game hadir, berisi serangkaian strategi praktis agar kita dapat mengimbangi apa yang anak-anak peroleh di sekolah, dan mempersiapkan mereka untuk menghadapi kehidupan yang sesungguhnya.

====

“Bacaan wajib bagi semua orangtua, pembayar pajak, dan siapa saja yang peduli dengan masa depan kita. Gagasan Ana Lorena yang sangat penting dan mendalam ini benar-benar kita butuhkan untuk bergerak maju.”
—Seth Godin, penulis The Song of Significance

Keunggulan

• Buku ditulis oleh mantan guru, sehingga paham dengan seluk beluk pendidikan yang ada saat ini.
• Buku ditulis dengan singkat, padat, sehingga cocok untuk orangtua yang tidak memiliki banyak waktu.
• Menyajikan fakta-fakta unik yang sepertinya tidak populer dibahas, misalnya lebih baik anak main game terlebih dahulu, baru belajar setiap malam karena studi menyebutkan bahwa ketika kita akan pergi tidur, otak kita fokus pada masalah yang paling menonjol yang terakhir kali coba untuk dipecahkan.
• Buku ini mengupas sisi konservatif dan minus dunia pendidikan yang berlaku saat ini. Walau contoh kasus dari negara asalnya, tetapi cukup relate dengan kondisi pendidikan di Indonesia.
• Tak hanya mengemukakan permasalahan dan kritik, tetapi Fábrega juga memberikan solusi untuk para orangtua untuk mengimbangi pola pendidikan (tradisional) yang mereka dapatkan di sekolah.
• Fábrega tidak anti-sekolah. Dia paham bahwa terkadang kita tidak memiliki pilihan selain memasukkan anak ke sekolah tradisional. Untuk itu, kita dapat memberikan “suplemen” bagi anak-anak kita di rumah. Memberikan solusi kepada para orangtua yang tidak bisa meninggalkan sekolah tradisional tetapi ingin anaknya memiliki pendidikan yang “lebih kaya”.
• Buku ini juga dapat menantang para pengajar untuk mempertimbangkan ulang metode dan tujuan pengajaran yang dia terapkan selama ini.