#1 USA Today
#1 Indie Bestseller
#1 New York Times Bestseller
#1 Wall Street Journal Bestseller
Ikuti Tanda Athena
Balaskan dendamku
Rencana Annabeth nebjemput Percy dengan damai ternyata gagal dilakukan. Leo mengacau dan membuat Perkemahan Jupiter memburunya. Namun, misi Ramalan Tujuh harus tetap dilaksanakan. Dibayangi kejaran para mata-mata dan pasukan demigod Roma, Percy, Frank, Hazel, Jason, Piper, Leo, dan Annabeth tetap berusaha mencegah rencana jahat Gaea, berlayar menuju negeri kuno di Roma.
Dalam perjalanan penuh tantangan itu, Annabeth yang baru saja merasakan sedikit kebahagiaan setelah bertemu Percy, menyimpan kegalauan. Titah sang Ibu, Athena, untuk mengikuti Tanda Athena dan menghancurkan Roma terus membebaninya. Haruskah dia mengkhianati Percy dan teman-teman Roma barunya demi mengikuti Tanda Athena?
Bersama empat narator, Mark of Athena akan membawa kita ke dalam petualangan melintasi angkasa dan samudra yang penuh jebakan dan teror mengerikan.
Rick Riordan pernah lima belas tahun menjadi guru Sejarah dan Bahasa Inggris di sekolah menengah negeri dan swasta di San Francisco Bay Area dan Texas. Bahkan pada 2002, dia dianugerahi Master Teacher Award oleh sekolah Saint Mary’s Hall. Karya fiksi dewasanya pernah memenangi tiga penghargaan nasional dalam genre misteri, yaitu Edgar, Anthony, dan Shamus. Fiksi-fiksi pendeknya pun pernah dimuat di Majalah Misteri Mary Higgins Clark dan Ellery Queen. Rick Riordan sekarang menjadi penulis full time dan tinggal di San Antonio dengan istri dan kedua putranya.
Kali pertama Rick Riordan menulis buku fantasi adalah demi anak laki-lakinya. Ternyata penerimaannya sungguh luar biasa. Seri Percy Jackson yang pertama, The Lightning Thief merupakan New York Times Notable Book pada 2005. Film layar lebarnya telah tayang pada Februari 2010. The Sea of Monsters menyusul pada 2013, The Titan’s Curse, The Battle of the Labyrinth, dan The Last Olympians adalah seri lainnya yang telah diterbitkan. Tak hanya itu, dia juga menulis banyak buku lagi di dalam seri-seri: Kane Chronicles (The Red Pyramid, The Throne of Fire, The Serpent’s Shadow), The Heroes of Olympus (The Lost Hero, The Son of Neptune, The Mark of Athena, The House of Hades, The Blood of Olympus), Magnus Chase and The Gods of Asgard (The Sword of Summer, The Hammer of Thor, dan The Ship of the Dead), dan The Trials of Apollo (The Hidden Oracle, The Dark Prophecy, dan tentu saja The Burning Maze).
Atas keberhasilan Riordan mengemas kisah-kisah berdasarkan cerita mitologi, para pembaca terus memintanya menuliskan lebih banyak lagi kisah bertema serupa. Hal itulah yang mendorong Disney-Hyperion membentuk sebuah imprint baru bernama Rick Riordan Presents. Dalam proyek itu, Riordan akan membantu memeriksa naskah dari penulis terpilih, memberi catatan editorial, juga mempromosikannya di dunia maya. Wowo, keren banget, kan?
Ingin tahu lebih banyak tentang seri ini atau penulisnya? Jangan lupa mampir ke situs www.rickriordan.com dan www.percyjacksonbooks.com.
“Buku ini akan membuat kalian melupakan Hunger Games ... kau tidak akan bisa berhenti membacanya”
—Team Leo, Amazon.com
Mestinya kita ingat bahwa selalu ada yang lebih hebat dari kita. Oleh sebab itu, kita tidak boleh besar kepala. (hlm. 572)
Kesukesan sejati menuntut pengorbanan. (hlm. 589)
Menurut legenda, bangsa Romawi dan Yunani takkan pernah berdamai. Legenda itu berpusat pada Athena. Athena tidak pernah memiliki pasangan atau kekasih sehingga dijuluki sebagai Athena Parthenos (“Athena Perawan”). Kuilnya yang paling terkenal di Akropolis diberi nama Parthenon. Bukan hanya menunjukkan keperawanannya tetapi juga menunjukkan perannya sebagai penegak aturan kesopanan seksual dan misteri ritual. Orang-orang Athena memberikan dewi Athena kemurnian keperawanan seperti ini untuk menopang dasar perilaku perempuan dalam masyarakat patriarki.
Percy, Frank, Hazel, Jason, Piper, Leo, dan Annabeth melakukan petualangan yang amat menegangkan. Mereka berlayar menuju negeri kuno di Roma menggunakan Argo II yang didesain layaknya trireme kuno, hanya saja berukuran dua kali lebih besar. Geladak pertama memuat koridor sentral yang diapit kabin-kabin untuk awak kapal. Di trireme biasa, sebagian besar ruang dalam kapal ditempati oleh tiga baris bangku untuk diduduki ratusan lelaki bersimbah peluh yang melakukan pekerjaan manual, tapi dayung buatan Leo otomatis dan dapat dilipat sehingga memakan ruang sedikit sekali dalam lambung kapal. Tenaga penggerak kapal berasal dari ruang mesin di geladak kedua dan terbawah, yang juga memuat ruang kesehatan, palka, dan istal.
Tanda Athena merupakan garis penghubung antara patung tersebut dengan anak-anak sang dewi. Patung itu ingin ditemukan, hanya dapat dibebaskan oleh orang yang paling layak. Dan Annabeth, sebagai salah satu anak Athena yang terpilih mengemban tugas itu.
Athena Parthenos merupakan patung Yunani paling terkenal sepanjang masa. Tingginya dua belas meter, berbahan gading dan emas. Patung itu dulunya berdiri di tengah-tengah Parthenon di Yunani.
Ibu adalah yang paling ahli dalam segalanya, dan kita tidak boleh berkata lain. (hlm. 563)
Buku ini terdiri dari empat narator: Annabeth, Leo, Piper, dan Percy. Dan Annabeth menjadi tokoh sentral dalam seri The Heroes of Olympus yang ketiga ini.
Annabeth menghabiskan seumur hidupnya untuk belajar membaca orang lain. Kemampuan itu esensial untuk bertahan hidup. Dan itu akan menjadi salah satu senjata unggulannya dalam menghadapi lawannya.
Paling suka saat Leo, Hazel, dan Echo bertemu Narcissus yang terkenal dengan kenarsisannya. Ngikik banget baca adegan para peri hutan yang berebutan ingin mendapatkan tanda tangan Narcissus, mirip seperti segerombolan para ababil yang histeris melihat boyband lewat.
Ya, ampun, demi dewa-dewi!
Nikahi aku, Narcissus!
Jangan, aku saja!
Bersediakah kau menandatangani posterku?
Jangan, tandatangani bajuku saja!
Jangan, keningku saja! (hlm. 91)
Adegan favorit kedua: Achelous saat memarahi Jason. Mereka berdebat apa definisi sebuah buku.
“Ini baru buku! Oh, harumnya bau kulit kambing! Lembutnya tekstur perkamen yang tergelar di bawah kakiku. Kalian tidak dapat menduplikasi sensasi tersebut di benda semacam itu. Dasar anak muda dan mainannya yang macam-macam saja. Jilid kertas. Kotak kecil pepat yang sulit dibuka kaki belah. Tetapi tetap saja buku bacaan tradisioonal. Ia takkan pernah menggantikan gulungan perkamen gaya lama!” (hlm. 352)
Beberapa kalimat favorit yang so sweet.
Dari buku ini, kita dapat memetik pelajaran bahwa dalam kehidupan selalu ada yang lebih dari kita. Sifat sombong akan meruntuhkan seseorang dengan sendirinya. Dan Annabeth mempercayai itu. Kita, sebagai pembaca pun juga bisa meresapi arti pengorbanan yang dilakukan oleh Annabeth.
Beberapa penghargaan yang didapatkan serial ini:
-#1 New York Times bestseller
- #1 Indie bestseller
- #1 USA Today bestseller
- #1 Wall Street Journal bestseller
Salut sekali dengan edisi Indonesia yang terbit tak lama setelah buku versi aslinya keluar. Jadi pembaca tak perlu menunggu terlalu lama untuk melahap isinya. Wajib baca donk bagi pecinta tulisan Rick Riordan yang menegangkan dan selalu memberi kejutan di akhir cerita. Dan buku ini bukan edisi terakhir, masih ada The House of Hades. Semoga cepet juga terbitnya..
Sumber: https://luckty.wordpress.com/2012/12/27/review-the-mark-of-athena/
******
Ikuti Tanda Athena
Balaskan dendamku
Rencana Annabeth menjemput Percy dengan damai ternyata gagal dilakukan. Leo mengacau membuat perkemahan Jupiter memburunya. Namun, misi Ramalan Tujuh harus tetap dilaksanakan. Diabayngi kejaran para mata-mata dan pasukan demigod Roma, Percy, Frank, Hazel, Jason, Piper, Leo dan Annabeth tetap berusaha mencegah rencana jahat Gaea, berlayar menuju negeri kuno di Roma.
Dalam perjalanan penuh tantangan itu, Annabeth yang baru saja merasakan sedikit kebahagiaan setelah bertemu Percy, menyimpan kegalauan. Titah sang Ibu, Athena, untuk mengikuti Tanda Athena dan menghancurkan Roma terus membebaninya. Haruskah dia mengkhianati Percy dan teman-teman Roma barunya demi mengikuti Tanda Athena?
Bersama empat narator, Mark of Athena akan membawa kita ke dalam petualangan melintasi angkasa dan samudra yang penuh jebakan dan terror mengerikan.
***
Aku pikir, setelah membaca The Lost Hero dan langsung lompat membaca HoO #3 ini akan terasa ganjil. Pasalnya kisah sebelum ini tidak aku ketahui seperti apa. Rupanya tanpa membaca Son of Neptune dan langsung membaca ini tak terlalu terasa ada janggal—meskipun kuakui aku lumayan penasaran soal kisah Percy, Frank dan Hazel di Alaska.
Argo II selesai dibuat—aku jadi ingat kisah tiga sekawan Leo, Jason dan Piper di buku Demigod Diaries, lumayan wajib juga buku itu dibaca soalnya beberapa kali kisah disitu disinggung di novel ini. Team Annabeth dari Perkemahan Blasteran menyambangi Roma Baru bermaksud menjemput Percy. Awalnya kedatangan mereka diterima meski ada yang tak suka kedatangan demigod Yunani, tapi tak terlalu mengkhawatirkan. Percy jadi Praetor seolah menggantikan Jason, terlihat sekali dia diterima oleh Perkemahan Jupiter. Ada Tyson dan anjing neraka milik Percy yang bermain-main dengan Harpy yang bisa meramal, Ella. Annabeth berbincang-bincang dengan Reyna anak dewi Perang Romawi dan Leo yang mengajak Octavian jalan-jalan di Argo II. Lalu selanjutnya tiba-tiba Leo menembak perkemahan dan membuat semua pekemah Romawi marah besar. Mereka pun dikejar-kejar.
Perjalanan berlanjut ke Great Salt Lake. Argo II berhenti disitu karena ada kerusakan pada kapal. Leo perlu perunggu langit, kapur dan lainnya untuk memperbaiki kapal. Di sana Leo dan Hazel bertemu Nemesis, Dewi Pembalasan yang memberikan Leo kue keberuntungan serta beberapa wejangan untuk Leo. Dalam pencarian perunggu langit, dia bertemu Echo dan bekerjasama dengannya serta Hazel untuk ‘menolong’ Narcissus sekaligus membawa perunggu langit yang dipakai Narcissus untuk berkaca mengagumi wajahnya yang amat tampan—tapi saat baca ini rasanya pingin getok Narcissus dan para peri hutan fans-nya. Aku suka sekali dengan Leo yang selalu mengeluarkan humornya bahkan di saat genting sekalipun. Di sini dia bersikap konyol dengan berdandan ala cowok keren—yang tak keren—dan membuat Narcissus berpaling dari perunggu langit karena tak terima Leo mengolok-olok dirinya kalah cakep daripada Leo.
“Kau akan selalu menjadi orang luar, Nemesis memberitahunya. Roda ketujuh. Kau takkan menemukan tempat di antara saudara-saudara seperjuanganmu.”—hal. 81
Gara-gara nasehat itu, Leo jadi kepikiran. Tapi kalau dipikir-pikir ada benarnya juga sih. 7 orang, tapi ada 3 pasangan manusia yang berpacaran, sedang Leo? Masa sama Pelatih Hedge? Kalau aku ada di posisi Leo, aku bakal merasa seperti dikacangin. Tapi aku lumayan suka kalau Hazel sama Leo bukan sama Frank. Hahaha! Walaupun begitu, dari ketujuh demigod dalam ramalan, Leo salah satu yang paling ambil peran penting dalam kisah di novel ini. Justru aku rasa karakternya Leo terasa lebih kuat ketimbang Percy—yang sampai sekarang aku masih merasa dialah sang tokoh utama karena aku belum bisa move on dari novel Percy Jackson.
Keseruan dalam novel ini bergulir menuju petualangan mereka di Atlanta menemui Dewa Lau Kuno anak Gaea, bermaksud meminta tolong tapi malah Percy dan Frank hampir saja menjadi piaraan koleksi sang Dewa. Bertemunya mereka dengan udangsaurus yang membuat Frank, Leo dan Hazel tenggelam dan diselamatkan oleh kerabat jauh Chiron, membuat ketiganya menjadi makin saling memahami satu sama lain. Tim ini hanya diberi waktu enam hari dan semakin berkurang untuk menyelamatkan Nico di Angelo juga menggagalkan bangunnya Gaea. Lumayan surprise bahwa Nico punya saudara selain Bianca. Sepertinya sih bukan satu ibu—nah, ini juga yang membuatku sangat ingin baca seri sebelumnya, kayaknya part Nico lumayan banyak di sana. Ah, Nico … aku suka bocah ini. Sepertinya dia sayang Percy sampai-sampai dia mengatakan Percy adalah demigod yang paling kuat yang pernah dia lihat. Sweet …!!! Wkwkwkwk!!! Oh iya, sekilas baca ada penyataan Annabeth yang bilang Nico pernah menyukainya tapi Annabeth merasa Nico terlalu muda dan bukan tipenya. Benarkah? Di buku Percy Jackson and the Olympians yang seri ke berapa ya? Aku malah merasa ada ‘sinyal’ dari Nico ke Percy bukan ke Annabeth.
Bertemu berbagai monster dan makhluk mitologi, menjalani misi Hercules supaya bisa masuk Mediterania, mencari patung Athena Parthenos dan menyelamat Nico serta membunuh kembar raksasa dituliskan oleh Rick Riordan dengan begitu asyik, lincah dan mudah dipahami. Tak ada bagian yang membosankan dalam buku ini menjadikan kita tak bisa berhenti saat membacanya. Pokoknya aku suka novel-novel karya Rick. Ya sayangnya itu tadi, banyaknya tokoh utamanya di dalamnya—walaupun di sini di fokusnya ke 4 orang sebagai narasi yaitu Leo, Piper, Percy dan Annabeth—membuat karakter beberapa terasa mirip. Percy dan Jason misalnya. Tak ada kesan menonjol pada 2 orang itu. Beda dengan Leo bahkan Pelatih Hedge, ada karakter yang menonjol yang membuat mereka akan selalu diingat dan menjadi cirri khas mereka.
So, bagaimana dengan kelanjutannya? Apakah Tim 7 ini bisa mengagalkan Gaea bangun dan menemukan Pintu Ajal lalu menutupnya? Karena di akhir Percy dan Annabeth tertimpa musibah yang kupikir mustahil mereka masih hidup—tapi Nico dengan yakin bilang mereka hidup. Terus ke mana lagi mereka akan pergi? Di mana tuh Epirus? Yuk! Kita baca kelanjutannya—sambil terus mencari yang jual Son of Neptune dengan harga murah. Hahaha!
4,5 bintang dari 5 bintang untuk novel ini. Yang lagi-lagi membuatku selesai baca dalam 2 hari saja. Sangat jarang aku bisa selesaikan novel setebal bantal hanya dalam 2 hari.
Sumber: http://hanacuncun.blogspot.com/2015/12/normal-0-false-false-false-en-us-x-none.html
******
Persatuan Ketujuh Pahlawan
Merupakan buku ketiga dari seri The Heroes of Olympus yang ditulis oleh Rick Riordan, penulis buku bestseller seri Percy Jackson & The Olympians. Dalam buku ketiganya, Riordan kembali menghidupkan kedua perkemahan demigod. Setiap konflik yang terjadi dalam buku ini selalu membuat pembaca penasaran dan ingin terus membaca. Riordan selalu berhasil membuat pembacanya terkejut dan bertanya-tanya tentang kisah selanjutnya.
Dalam buku sebelumnya, The Lost Hero, Percy diketahui menghilang dari perkemahan Blasteran. Annabeth yang mendapat petunjuk dari Hera mencari Percy ke tempat yang telah di tunjukan oleh sang dewi. Namun, bukan Percy yang dia temukan, melainkan Jason anak blasteran misterius yang ternyata adalah putra Zeus. Disisi lain, dalam buku Son of Neptune, Percy yang berada di perkemahan Roma sedang mati-matian menjalankan sebuah misi bersama Hazel dan Frank.
Balam buku ketiga ini, Annabeth akhirnya menemukan petunjuk mengenai lokasi keberadaan Percy, kekasihnya yang tiba-tiba menghilang secara misterius. Menggunakan Argo II, Annabeth berencana menjemput Percy bersama teman-temannya. Dengan hati-hati, Annabeth berpikir bagaimana cara menjemput Percy tanpa membangkitkan permusuhan yang ada antara kedua perkemahan, Yunani dan Roma.
Tetapi, Hal yang telah direncanakan oleh Annabeth pun nyatanya harus rusak akibat campur tangan dari Gaea yang mulai bangkit. Alhasil, perkemahan Yunani menyulut kobaran api perang dengan Perkemahan Roma. Namun, misi tujuh blasteran harus tetap dilaksanakan. Annabeth, Percy, Leo, Jason, Piper, Frank, dan Hazel terpaksa menjalankan misi dengan kejaran dari para pekemah Roma.
“Tujuh Blasteran akan menjawab panggilan. Karena badai atau api dunia akan terjungkal. Sumpah yang ditepati hingga tarikan napas penghabisan. Dan musuh panggul senjata menuju pintu ajal. Putri sang bijak berjalan sendirian. Tanda Athena terbakar di sepanjang roma”
Kisah yang menarik suguhan Rick Riordan benar-benar membawa pembaca seakan-akan ikut bersama ke dalam pertualangan menegangkan ini. Lembar demi lembar kisah yang membuat setiap pembaca penasaran tak pernah surut. Kisah serunya pun melibatkan salah satu tokoh fiksi terkenal yang juga dari setting dewa-dewi Yunani, Hercules.
Selain itu, pada akhir kisah buku ini, lagi-lagi penulis kelahiran San Antonio, Texas, ini memberikan kejutan dengan kejadian yang membuat para pembaca penasaran untuk mengetahui kejadian selanjutnya. Cerita yang pasti akan lebih menegangkan tentang pertualangan mereka bertujuh di buku yang bejudul The House of hades.
Tak ada kekurangan di setiap lembar cerita buku ini, melainkan penuh dengan kelebihan di setiap lembar buku besutan Noura ini. Kelebihan setiap isinya adalah cerita dari Riordan yang menyuguhkan cerita tanpa rasa bosan. Pembaca akan terus membalik halaman hingga tak sadar telah menamatkan buku tersebut. Dari ilustrasinya pun cukup menarik, beberapa penggambaran yang dapat membuat pembaca lebih mudah mencerna maksud cerita tersebut.
Buku ini cukup bermanfaat untuk semua umur, karena di dalam buku ini tidak hanya terkandung hal-hal menarik dari segi fantasi, tetapi juga menyuguhkan nilai moral yang luar biasa, yaitu persatuan persahabatan dan kerja sama. Ketujuh pahlawan yang bersatu mencirikan sikap itu. Tanpa adanya kesatuan persahabatan dan kerja sama mereka, mustahil Percy dan kawan-kawan akan mengalahkan Gaea.
Sumber: http://aksara-eksakta.blogspot.com/2013/02/resensi-buku-mark-of-athena.html
SKU | ND-384 |
ISBN | 978-602-385-735-7 |
Berat | 540 Gram |
Dimensi (P/L/T) | 14 Cm / 20 Cm/ 0 Cm |
Halaman | 620 |
Jenis Cover | Soft Cover |