“Will you marry me, Sacha?â€
Itu adalah kalimat yang kunanti akan terucap dari bibir Ben, si-pacar-delapan-tahunku. Tapi nyatanya, sampai sekarang belum pernah sekalipun aku mendengarnya.
Yes!Aku kalah sama Baby. Dia baru kenal Will sebentar via online dating, eh sekarang udah mau married. Sedangkan aku, kenal baik-baik di dunia nyata, tapi kisah cintanya gini-gini aja.
Aku merenung sambil melipat-lipat sticky note layaknya origami. Aku tahu, di dalamnya tertulis alamat website online dating pemberian Baby. Namun buatku, mendaftar online dating itu sama seperti menceburkan diri ke kolam hiu. Kita kan, tidak tahu seperti apa pria-pria yang ada di sana.
“Buat jaga-jaga aja, kalau kamu menyerah menantinya,†goda Baby.