Anna berdiri di semak-semak di luar rumahku, menatapku. Sorot matanya kosong dan mati, sama sekali hampa dan tak bisa kukenali …. Sementara aku berusaha mengatur napas, selarik darah gelap meleleh dari hidungnya. Aku kembali menatap jendela, setengah menduga ia sudah pergi, setengah berharap dia sudah pergi—tapi ia masih di sana, tak bergerak. Akhir-akhir ini, Cas sering didatangi mimpi buruk. Dia melihat Anna yang tersiksa, Anna yang justru semakin merana dan belum terbebaskan. Meski ingin mengabaikannya, Cas malah semakin sering dihantui mimpi soal Anna. Teman-temannya khawatir dengan kondisi Cas, mereka mengingatkan bahwa Anna pasti ingin Cas bisa hidup sebagai manusia normal, bukan setengah zombie seperti saat ini. Pekerjaannya bersama Orde tidak bisa mengalihkan pikirannya. Cas pun tak ingin tinggal diam. Dia yakin Anna dalam bahaya, dan kali ini dia akan berkorban untuk menyelamatkannya.