“Jessica selalu mampu menangkap semua ide dan kondisi di sekitar, lalu mengolahnya menjadi cerita yang menarik. A must read!â€
—Hadriani Pudjiarti, Redaktur Gaya Hidup & Seni Hiburan TEMPO
Bagaimana bisa menulis novel roman, kalau hidupnya sendiri jauh dari kisah cinta? Diceraikan Duma, yang tidak tahan lagi bersuamikan seorang penulis. Dan terpuruk dalam kesendirian berbulan-bulan lamanya.
Come on, let's move on, Javier! Diucapkannya mantra itu setiap hari.
Mungkin mudah bagi para lelaki lain, apalagi kalau ada perempuan yang siap menerima cintanya. Saosan yang cantik dan selalu ada setiap dia butuh kesenangan. Atau Tanaya yang lincah dan spontan dengan semua ocehannya.
Tapi Javier masih merindukan Duma. Merindukan senyuman dan rengkuhan hangatnya. Merindukan semua yang ada padanya.
Ah, andai .... Andai cinta itu sesederhana dongeng klasik kerajaan.
“Membaca kisah ini seperti melihat kepingan puzzle yang ditata tanpa gambar panduan. Lalu blam! Akhirnya bikin terkenang-kenang.â€
—Sica Harum, book enthusiast, co-founder NyonyaBuku