Tubuhku lunglai seketika. Jari tanganku gemetar, detak jantungku semakin kencang. Di otakku, pikiran negatif itu terus berseliweran. Hanya satu harapanku, berita mengejutkan ini tidak akan mengacaukan rencana masa depanku bersama Satura.
“Show must go on! You must be a strong woman, Jenna!â€ujarkuberkali-kali di dalamhati.
Tapi nyatanya, seorang pria tidak selalu lebih kuat ketimbang wanita. Kenapa Satura memilih menyerah dan sengaja melupakan rencana pernikahan kami?
Aku tahu kamu masih mengingat semuanya, Satura. Atau jangan-jangan, perempuan itu yang membuatmu menutup hati serta ingatan? Mungkinkah bukan aku lagi yang bisa membuatmu tertawa, tetapi dia?
Kini, hanya satu pintaku. Seperti yang pernah kamu minta dulu padaku. Menikahlah denganku ....