Ganda tahu, kehidupan yang disebut sempurna tak sepenuhnya ada. Dia baru tahu siapa ayah
kandungnya di usia sepuluh tahun. Sosok itu datang, mencoba mendekat,
membuat ayah tiri yang juga disayanginya
sedari kecil menjauh tanpa alasan yang pasti.
Ada banyak anak lain yang harus tumbuh tanpa orangtua di luar sana, tapi Ganda memiliki
dua pasang orang tua sekaligus. Di saat anak-anak lain bisa berdamai sekaligus menikmati
‘ketidakberuntungan’ yang ada dalam hidup mereka, Ganda justru merasa kosong di antara
semua yang seharusnya pantas disebut
‘keberuntungan.’
Keinginan Ganda sederhana. Dia mencoba mengisi hal-hal yang hampa itu dengan mencari
tempat berteduh—yang memang tersedia untuknya.
Yang kelak bisa ia sebut rumah.
Meskipun, dia sendiri tidak sepenuhnya yakin.