Apakah kamu pengin bisa membaca pikiran orang lain? Dengan begitu kamu bisa mengetahui apa yang dipikirkan oleh teman-temanmu, orang yang baru saja kamu kenal, atau bahkan orang yang tidak kamu kenal. Sepertinya menyenangkan, bukan? Karena kamu bisa memberi apa yang mereka inginkan sebelum mereka mengatakannya atau tidak ada orang yang bisa membohongimu.
Shaina mempunyai kemampuan itu, tapi ternyata dia tidak menginginkannya. Kemampuan itu membuatnya lelah. Konsentrasi dan tenaganya terkuras untuk permasalahan yang bukan miliknya. Beban yang dipikul Shaina sudah berat. Bayangan dan kenangan sedih saat kehilangan mamanya terus datang dan menghantuinya. Setiap malam Shaina bermimpi buruk. Karena mimpi buruknya itu, Shaina sering kehilangan ingatan. Dia sering lupa hari, jadwal pelajaran di sekolah, sampai seragam sekolahnya pun dia lupa, sehingga tak jarang dia mendapat hukuman dari para gurunya.
Shaina tersiksa. Dia harus menghentikan semua ini, sebelum dia menjadi gila. Dia ingat, semua ini berawal ketika teman barunya muncul. Hanya dia yang tidak bisa Shaina baca pikirannya. Shaina tak bisa melacak pikiran teman barunya ini. Shaina yakin, ada orang lain yang mengendalikan pikirannya. Apakah dia?