Maaf sayang….
Ini bukan kali pertama aku menolakmu. Aku ingin, tapi aku tidak bisa. Sejak malam pertama kita yang kulewatkan dengan berkelana ke alam mimpi, sesungguhnya hatiku didera cemas. Bukannya menyambutmu dengan rona bahagia, aku justru dihantui rasa bersalah.
Setiap momen itu tiba, melihatmu yang begitu tulus, ingatanku kembali pada kesalahan terbesarku di masa lalu. Sebuah rahasia yang hingga detik ini tak berani kukatakan kepadamu. Haruskah kucari dosamu agar kita impas dan kamu bisa memaafkan aku?
Aku begitu takut kehilanganmu. Pernikahan impian bak cinderela mungkin tak akan terwujud jika aku menyingkap tabir yang selama ini kututup rapat. Entah sampai kapan, aku akan bertahan mencurangimu. Maaf…maaf.