Tuki Tuki dikepung! Ibu kota Mokia ini berada di ambang kehancuran. Jika Mokia tumbang, Kerajaan Merdeka tinggal menghitung hari sebelum dikuasai sepenuhnya oleh para Pustakawan Durjana. Dengan konyol dan gagah berani, Alcatraz, si bocah penyandang Bakat Merusak, datang untuk menyelamatkan Tuki Tuki. Ditemani Bastille yang sarkastis, Kaz yang sering tersesat, dan Aydee yang sangat suka teddy bear. Alcatraz berhadapan dengan ratusan prajurit Pustakawan dan robot-robot raksasa mereka. Haruskah Alcatraz berjuang hingga titik darah penghabisan, atau menyerah dan melarikan diri, untuk bertempur kembali di kemudian hari?
Ketika orangtua Brandon Sanderson menyadari anak mere- ka suka bicara sendiri dan berpura-pura semua teman khayal- annya nyata, pada awalnya mereka sangat khawatir. Mereka membawanya ke psikolog, yang berkata bahwa mereka punya dua pilihan—kurung dia di rumah sakit jiwa atau biarkan dia jadi novelis. Untungnya, mereka mengambil pilihan kedua, dan sekarang tidak apa-apa dia bicara sendiri dan berpura-pura semua teman khayalannya nyata, karena hal-hal aneh seperti itulah yang dilakukan penulis. Sebagai orang yang penyakitan, dia mengidap penyakit kronis sok pintar tapi kasar, gangguan sarkasme musiman, ke- tidakmampuan bermain kata-kata, dan suka mengerang tingkat sedang. (Sayangnya, penyakit yang terakhir ini cenderung me- nular dan membuat semua orang mengerang habis-habisan.) Terkadang, Alcatraz bertanya-tanya apakah dia melakukan kesalahan dengan menaruh nama Brandon dalam buku-buku- nya.
Karya New York Times bestselling author, Brandon Sanderson
SKU | UD-209 |
ISBN | 978-602-6699-03-9 |
Berat | 220 Gram |
Dimensi (P/L/T) | 13 Cm / 21 Cm/ 0 Cm |
Halaman | 268 |
Jenis Cover | Soft Cover |