Buku BARGA - YENNY MARISSA | Mizanstore
Ketersediaan : Tersedia

BARGA

    Deskripsi Singkat

    Merepotkan, menyebalkan, semena-mena. Itulah Ranya, gadis yang menjadi sahabat Barga. Meski begitu, Ranya juga yang selalu ada untuk Barga di saat tergelap dalam hidupnya. Membuat Barga begitu menyayangi Ranya. Kedekatan selama lebih dari tiga belas tahun membuat Barga yakin tak akan ada perasaan lebih untuk sahabatnya itu. Setidaknya, sebelum muncul… Baca Selengkapnya...

    Rp 89.000 Rp 45.000
    -
    +

    Merepotkan, menyebalkan, semena-mena. Itulah Ranya, gadis yang menjadi sahabat Barga. Meski begitu, Ranya juga yang selalu ada untuk Barga di saat tergelap dalam hidupnya. Membuat Barga begitu menyayangi Ranya.

    Kedekatan selama lebih dari tiga belas tahun membuat Barga yakin tak akan ada perasaan lebih untuk sahabatnya itu. Setidaknya, sebelum muncul Abyan, cowok yang berhasil menarik perhatian Ranya.

    Barga mulai kalang kabut. Ingin menarik Ranya kembali pada teritorinya, tapi sadar statusnya sekadar sahabat. Belum lagi, trauma masa lalu Barga pelan-pelan mulai terkuak. Apa ini saat yang tepat untuk Barga menghilang saja dari semua orang?

    Tentang YENNY MARISSA

    YENNY MARISSA

    Yenny Marissa adalah cewek yang lahir di Jakarta bertahun-tahun yang lalu. Barga adalah tulisan keempatnya yang berhasil diterbitkan. Tiga novel karya Yenny sebelumnya yang telah diterbitkan adalah Lo, Tunangan Gue! (2017), Still Into You (2017) yang merupakan serial Belia Writing Marathon Batch 1, dan Love in Chaos (2017). Kamu bisa menyapanya di akun Instagram @yenny.mrs. Kunjungi juga akun Wattpad-nya di @yennymarissa.
     




    Keunggulan Buku

    Barga  merupakan salah satu naskah proyek Bentang Belia bersama 9 penulis Wattpad terpopuler  yang diwadahi dalam serial High School Series (HSS). Kesembilan seri HSS ini, termasuk Barga, berada dalam universe yang sama yaitu SMA Nusa Cendekia. Novel karya Yenny Marissa ini telah dibaca lebih dari 2,4 juta kali di Wattpad. Ceritanya yang ringan dan gaya penceritaan yang sederhana, membuat pembaca mudah untuk memahami isi cerita. Temanya juga dekat dengan kehidupan remaja, yaitu cinta dan persahabatan. Terdapat pula pesan-pesan ringan tentang penerimaan, loyalitas persahabatan, dan usaha dalam mengejar mimpi. Yenny juga menyisipkan beberapa adegan lucu sebagai bumbu yang mampu menghibur pembacanya.

    Tentang High School Series
    Selamat datang di dunia SMA Nusa Cendekia! Kali ini Bentang Belia mengajakmu mengikuti cerita-cerita seru para siswa SMA Nusa Cendekia melalui High School Series. Apa, sih, High School Series?
    Kamu yang ngikutin serinya di akun Wattpad @beliawritingmarathon milik Bentang Belia, pasti udah paham, ya? Bagi yang belum ngintip, silakan deh, main ke sana. Udah lebih dari jutaan kali dibaca, loh! Ada 9 judul cerita di seri ini. Semua cerita berlatar belakang SMA Nusa Cendekia, atau nama bekennya SMA Nuski. Masing-masing judul menggunakan nama tokoh utama. Yuk, kenalan! Ada Barga, Orion, Yasa, Saga. Juga ada Geigi, Iris, Raya, Lavina, Shea. Berarti mereka saling kenal, dong? Hmmm, coba icipin sendiri ya ceritanya, hehehe.
    Hayo, siapa yang nyadar, jika setiap huruf depan dari nama para tokoh utamanya itu dirangkai akan membentuk BOYS dan GIRLS! ?. Wuih, wajib koleksi, nih!
    Hari-hari Barga, Orion, Yasa, Saga, Geigi, Iris, Raya, Lavina, dan Shea tentunya akan disemarakkan oleh para sahabat dan
    gebetan. Mereka punya segudang cerita gereget yang akan bikin kamu gemes, senang, sedih, juga haru. Nggak heran karena masing-masing judul ditulis oleh penulis favorit kalian di Wattpad. Siapa aja mereka?
    Barga ditulis oleh Yenny Marissa. Orion ditulis oleh Cinderella Sarif. Yasa ditulis oleh Ega Dyp. Saga ditulis oleh Pit Sansi. Geigi ditulis oleh Sirhayani. Iris ditulis oleh Innayah Putri. Raya ditulis oleh Inge Shafa. Lavina ditulis oleh Ainun Nufus. Shea ditulis oleh Asri Aci.
    Saat ini kamu akan dibuat ketagihan menyimak kisah Barga dan Ranya.
    Selamat bersenang-senang!

    Testimoni
    “Setelah dibuat gemas dengan interaksi Barga dan Ranya, gereget dengan ketidakpekaan Ranya, Kak Yenny berhasil membuatku ikut terpuruk bersama Barga. Terima kasih Kak Yenny, atas cerita yang mengubrak-abrik perasaan dan kaya akan pesan moral!”
    —@InnayahPutri, penulis novel Are you? Really?, Crush, dan If Only

    “Buat kali pertamanya aku baca yang isinya friend zone versi Barga. Belajar lagi bahwa tak semua akan seperti gambaran manusia, semua udah ditulis, bahkan sampai akhir yang udah tersedia. Aku suka banget baca ini karena pelajaran yang didapat tentang kehidupan, terus kisah cintanya juga bikin bolak-balik campur aduk. Inspired banget POKOKNYA. Makasih Kak Yenny udah bikin cerita yang buat mood terombang-ambing ... the best pokoknya.”
    —@Al_malinda, pembaca Barga di Wattpad

    “Cerita ini memang menginspirasi banget. Tentang sahabat, keluarga, pokoknya best banget. Di cerita Barga ini author-nya parah banget bisa bikin nangis pokoknya. Nggak semua kehidupan ini selalu pahit maupun sebaliknya. Cerita Barga bikin baper, kadang sebel juga. Pokoknya bagus banget buat anak muda. Terima kasih untuk Kak Yenny. Ditunggu selalu karya-karyanya.”
    —@rismap_putri, pembaca Barga di Wattpad

    “Cerita yang buat mood berubah-ubah. Senyum-senyum, ketawa, kesel, baper, gemas, nyesek, dan sedih campur aduk jadi satu di cerita Barga ini. Cerita ini nggak hanya menceritakan soal kisah remaja yang terjebak friend zone, tapi juga tentang persahabatan, kebersamaan, mimpi, keluarga, dan pentingnya rasa saling memahami. Banyak pelajaran hidup yang bisa ditarik dari kisah ini. Jempol buat Kak Yenny! Cerita ini sukses buat emosiku kecampur aduk!”
    —@myadena, pembaca Barga di Wattpad

    “Cerita yang anti-mainstream, penyajian yang unik, konflik dan alur yang manis bikin kalian wajib beli satu ini! Kak Yenny bakal bikin kalian jatuh cinta sama Barga!”
    —@NightSky_bl, pembaca Barga di Wattpad

    “Cerita Barga ini bukan hanya tentang ABG cinta-cintaan doang, melainkan tentang persahabatan yang beneran buat aku iri, persahabatan yang patut diacungi jempol, dan yang pastinya ada persoalan keluarga juga di dalamnya. Banyak moral value-nya juga. Bener-bener ngaduk perasaan sampe sering banget ketawa sendiri dan nggak kuat nahan nangis waktu part yang bener-bener sedih. Good luck buat Kak Yenny Marissa! You’re so damn talented!
    —@nrstandravn, pembaca Barga di Wattpad

    “Cerita Barga itu cerita yang realistis dan nggak neko-neko, tapi bisa nguras hati sampe bikin senyum-senyum baper, nangis, dan hampir banting handphone saking keselnya. Mengajarkan kita bahwa tingkat kebahagiaan setiap orang itu berbeda dan penerimaan serta ketulusan itu sangat penting bagi hati manusia. I love this story.
    —@Panjang_sebelah, pembaca Barga di Wattpad

    Barga adalah kisah manis yang penuh intrik perjuangan. Kak Yenny berhasil menarik saya ke dunia ‘Barga’. Berhasil menyadarkan saya akan sebuah hal-hal yang perlu disikapi dengan penuh keikhlasan. Bukan sekadar cerita teenfic yang penuh adegan manis-manis, melainkan terdapat satu dua adegan yang dapat menguras tangis. Buat cerita yang penuh makna ini, must have to read!
    —@goodluck__, pembaca Barga di Wattpad

    “Cerita ini mampu membuat aku ikut merasakan apa yang dirasakan oleh Barga. Mampu membuat aku selalu merasa gemas dengan jalan ceritanya. Dan, cerita Barga juga mengajarkan kita untuk tetap bangkit walaupun jatuh berkali-kali.”
    —@lusyliaawr, pembaca Barga di Wattpad

    “Berkat cerita ini, aku jadi gigih dalam mengejar mimpi yang emang sesuai bakat dan minat aku. Cerita ini bener-bener membuat aku pribadi termotivasi dan semakin gigih mengejar mimpi. Recommended banget buat kalian yang pengin mengejar mimpi! Karena aku pribadi bisa ambil segi positifnya dan bener-bener termotivasi.”
    —@dindaanrnnww, pembaca Barga di Wattpad

    Cuplikan

    Persahabatan yang utuh itu nggak hanya soal banyaknya waktu bersama,
    tapi juga soal memahami dan menerima.
    “Barga ganteng, jemput gue, dong. Ya, ya? Gue lagi di Matraman, nih. Cari novel. Jemput, ya?”
    “Nggak mau,” jawab Barga serak karena tidur siangnya terganggu dering ponsel. Ranya ini kalau menghubungi memang selalu pada kondisi tidak tepat.
    “Ih, Barga! Jemput, dong. Lagian ngapain sih, di rumah? Jomlo juga. Mending kita malem Mingguan.Ranya mulai merengek tak tahu malu. Seperti kebiasaannya kepada Barga.
    Barga berdecak jengkel. “Tadi lo ke sana naik apa? Pulangnya pake itu lagi aja. Lagian ngapain sih, ke Matraman segala?” gerutunya sambil kembali memejamkan mata.
    Barga baru bisa tidur pukul 5.00 pagi. Bangun pukul 8.00 pagi karena Ranya membangunkannya untuk sarapan bersama di rumah cewek itu, yang memang bersebelahan dengan rumahnya.
    “Ah, dasar! Ngakunya sahabat, begini doang nggak mau jemput. Ya udah, gue naik ojek aja biar cepet sampe rumah. Dah.” Mata Barga langsung terbuka. Tubuhnya tidak lagi berbaring di kasur. “Diem di sana. Gue mandi bentar, habis itu jemput lo. Nggak usah naik ojek!”
    “Enggak.”
    “Nggak usah nyengir lo, ya! Gue tahu lo pasti nahan ketawa sekarang.”
    Ranya mengganti senyum tertahannya dengan tawa keras. “Nanti gue traktir, deh, Bar. Sekalian malem mingguan. Kapan lagi lo bisa malem mingguan sama cewek cakep kayak gue? Ya, kan?”
    “Yang ada itu, kapan lagi lo malem mingguan sama cowok kayak gue!”
    Klik. Barga langsung mematikan sambungan telepon. Sekalipun enggan, Barga tetap bergerak ke kamar mandi, membersihkan diri, lalu melangkah cepat menuju mobilnya menjemput Ranya, sahabat paling menyebalkan yang dimilikinya selama lebih dari tiga belas tahun.
    Sementara itu, Ranya masih tertawa sambil menatap layar ponselnya. Bersama Barga itu, tidak bisa dideskripsikan dengan kata-kata. Ranya bukan tipe cewek yang sulit bergaul. Sekalipun menyebalkan, Ranya tetap punya banyak teman. Tapi, bagi Ranya, hanya Barga yang benar-benar mengerti dirinya. Dan, Ranya selalu bersyukur kepada Tuhan yang sudah menjadikan Barga sebagai sahabatnya selama bertahun-tahun.
    Setelah hampir satu jam Ranya menunggu di dekat jajaran rak novel, Barga datang menghampirinya. “Kok, lama banget, sih?” Barga mendelik kesal mendengar protes Ranya. “Lo tuh, bukannya bilang makasih, malah protes segala!” jawabnya sambil mengambil sebuah novel dari rak.
    “Lagian pake mandi segala. Keramas lagi. Lo kira bakal langsung dapet cewek kalo rapi begini?” cibir Ranya sambil mengibas-ngibaskan rambut Barga.
    “Ini anak!” Barga langsung menyingkirkan tangan Ranya dari rambutnya, kemudian memukul kepala Ranya dengan novel di tangannya.
    “Sakit, Barga!”
    Barga hanya mendelik. “Nggak usah manja. Begitu aja bilang sakit,” cibirnya. “Gue udah ngebut biar cepet nyampe sini. Untung aja gue nggak kecelakaan.”
    “Ih, Barga! Ngomongnya, ya!”
    “Makanya, lo jangan banyak protes,” balas Barga jengkel. “Harusnya lo bilang terima kasih.”
    “Kalo lo mati, entar nggak ada yang bisa gue tebengin lagi. Lo tega?”
    Mata Barga membelalak lebar. Kehabisan kata-kata untuk tingkah Ranya yang selalu menyebalkan. “Untung gue kenal lo dari orok, Nya,” ujarnya, lalu mengembalikan novel di tangannya.
    Ranya terbahak keras, kemudian berjalan lebih dahulu sambil membawa dua novel yang sudah dibayarnya. “Ya udah, yuk, balik. Gue traktir sop duren, deh,” ucapnya, lalu sedikit menoleh ke belakang, melihat Barga. “Tapi, habis itu lo traktir bakso, ya?” Senyum Barga yang tadinya mengembang saat mendengar tiga kata “traktir sop duren” langsung lenyap saat mendengar kalimat terakhir. “Bodo, Nya! Bodo!”
    Ranya kembali terbahak. Membuat Barga kesal adalah salah satu keahliannya. Tapi, Ranya tidak pernah menyesal karena dia tahu, Barga paham bahwa dirinya hanya bercanda.
    Di belakang Ranya, Barga hanya bisa mendengkus pelan, menyadari sepenting apa Ranya di hidupnya. Barga tidak akan pernah marah dengan semua tingkah menyebalkan Ranya. Sebab baginya, Ranya adalah salah satu alasan yang membuatnya bisa bertahan sampai detik ini. Hanya Ranya, satu-satunya orang yang menerimanya tanpa syarat apa pun.
    Ranya yang ceria selalu bisa menutupi sifat Barga yang tertutup. Ranya yang tidak pernah diam selalu bisa menutupi sifat Barga yang pendiam.
    Barga yang pintar selalu bisa menutupi sifat malas Ranya. Barga yang teratur selalu bisa menutupi sifat teledor Ranya.
    Ranya akan selalu memberikan pelukannya ketika Barga terpuruk. Ranya akan berdiri paling depan menutupi kejatuhan Barga.
    Barga akan selalu memberikan bahunya ketika Ranya menangis. Barga akan menghajar siapa pun yang membuat senyum Ranya memudar.
    Keduanya saling melindungi dengan cara masing-masing. Bagi Ranya, Barga adalah sahabat yang menjelma menjadi penyeimbang dalam hidupnya. Bagi Barga, Ranya adalah warna dalam kelabu dunianya.
     

    Resensi

    Spesifikasi Produk

    SKU BE-106
    ISBN 978-602-430-433-1
    Berat 360 Gram
    Dimensi (P/L/T) 14 Cm / 20 Cm/ 0 Cm
    Halaman 392
    Jenis Cover Soft Cover

    Produk YENNY MARISSA

















    Produk Rekomendasi