Buku Syaikh Mutawalli Al-Syarawi terbaru, dan terlengkap | Mizanstore.com

(0) KERANJANG

Rp 0
No Image Available

Syaikh Mutawalli Al-Syarawi

Syaikh Muhammad Mutawalli Al-Sya‘rawi, Imam Dâ’iyat Al-Islâm (penyeru agama Islam), dilahirkan pada 16 April 1911 di Kampung Daqadus, Desa Mid Ghamr, Provinsi Daqahliyyah. Dia tamat menghafal Al-Qur’an Bersama para kuttâb di kampungnya pada usia 11 tahun, kemudian disekolahkan oleh ayahnya di sekolah dasar (ma‘had ibtidâ’î) Al-Azhar di Zaqaziq pada 1926. Lalu, dia melanjutkan sekolah ke tingkat menengah (qism tsanawi) dan mendapatkan ijazah tsanawiyyah Al-Azhar pada 1932.

Al-Sya‘rawi masuk kuliah di Fakultas Lughah ‘Arabiyyah (Bahasa Arab) pada 1937. Lalu, dia menamatkan ‘âliyah di Fakultas Lughah ‘Arabiyyah pada 1941. Kemudian dia juga menamatkan ‘âlamiyyah dan mendapatkan lisensi mengajar pada 1943.
 

Profesi Al-Sya‘rawi sebagai pengajar dimulai di Ma‘had Al-Azhar Thantha, Ma‘had Alexandria, Ma‘had Zaqaziq, dan kemudian Ma‘had Thantha lagi. Dia juga menjadi pengajar mata kuliah Tafsir dan Hadis di Fakultas Syariah Universitas Malik Abdul Aziz di Makkah pada 1951. Pulang dari Arab Saudi, dia ditempatkan sebagai staf Ma‘had Al-Azhar Thantha, menerima jabatan sebagai mudîr (Kepala Bagian) Da‘wah Islamiyyah Wizâratul Auqâf (Kementerian Perwakafan) pada 1961 di Provinsi Gharbiyyah.
 

Pada 1962, Al-Sya‘rawi diangkat menjadi peneliti ilmu-ilmu Arab di Universitas Al-Azhar. Pada 1964, Imam Akbar Syaikh Hasan Ma’mun—yang juga Syaikh Al-Azhar—mengangkatnya menjadi Kepala Bagian Perpustakaan Universitas Al-Azhar. Pada 1966, Al-Sya‘rawi diutus menjadi Rektor Universitas Al-Azhar cabang Aljazair setelah negara tersebut merdeka.
 

Di sela-sela masa pengutusan di Aljazair, Al-Sya‘rawi juga diberi kehormatan untuk menyusun pedoman pengajaran bahasa Arab di negara tersebut. Pada 1970, dia menjadi dosen tamu di Fakultas Syariah Universitas Malik Abdul Aziz di Makkah, kemudian diangkat menjadi Direktur Pascasarjana sampai 1972. Pada 1973, Al-Sya‘rawi memancarkan cahayanya sebagai penyeru agama Islam di Tharaz Freid melalui siaran televisi Mesir, kemudian Arab.

 

Al-Sya‘rawi telah menjadi cahaya di atas cahaya hidayah Allah kepada banyak orang. Uraiannya setiap Jumat kepada para pencinta yang selalu merindukannya senantiasa membuat rahmat Allah turun dan Dia pun membanggakan diri Syaikh ini kepada para malaikat-Nya. Pada 1976, Perdana Menteri Mesir, Mamduh Salim, mengangkat Al-Sya‘rawi menjadi Menteri Perwakafan.


Pada 1977, Al-Sya‘rawi diangkat kembali menjadi Menteri Perwakafan dan Menteri Negara Urusan Al-Azhar dalam kabinet baru Perdana Menteri Mamduh Salim. Setelah menyumbangkan banyak hal untuk negara dan umatnya, Al-Sya‘rawi memandang bahwa yang paling utama untuk diri dan juga dakwahnya adalah menjadi orang yang bebas mengabdi untuk Tuhannya (Islam). Maka, pada 15 Oktober 1978, dia mengajukan permohonan pengunduran dirinya dari jabatan kementerian.
 

Pada 1976, Presiden Muhammad Anwar Saddat menganugerahkan medali kehormatan kepada Al-Sya‘rawi. Pada 1980, dia diangkat menjadi anggota Majma‘ Buhûts Islâmiyyah di Kairo. Kemudian pada 1987, dia dipilih sebagai anggota Majma‘ Lughah ‘Arabiyyah (Lembaga Bahasa Arab) di Kairo. Pada 1988, Presiden Muhammad Husni Mubarak memberinya medali kenegaraan tingkat tinggi pada acara perayaan Hari Da’i.

Setelah lepas dari jabatan menteri, Al-Sya‘rawi pergi ke penjuru timur dan barat bumi untuk berdakwah di jalan Allah dengan hikmah dan nasihatnya yang bijak. Dia juga menjelaskan tentang keluwesan dan kemoderatan Islam dan juga melawan musuh-musuh Islam yang mengampanyekan opini-opini sesat. Pada 1977, dia bermukim di India, 1978 di Pakistan, 1978 di Inggris, 1983 di Amerika Serikat, 1983 di Kanada, dan masih banyak negara Eropa dan Asia lain yang pernah dikunjunginya. Dia menanamkan kandungan Al-Qur’an dan Sunnah dalam hati dan menjadikan dirinya sebagai penyeru bagi titah Allah dan Nabi-Nya. Pada 1998, dia wafat dan dimakamkan di tanah airnya, Mesir.[]