Shea terjerat pesona Adnan, kakak kelas yang jago bermusik, ganteng, dan baiiik banget. Fix, gadis itu maju mendekati Adnan. Sayangnya, sejak mengincar Adnan, Shea jadi mengenal Gara, bule nyebelin yang juga sahabat Adnan.
Mau nggak mau, Shea minta bantuan Gara untuk tahu segala informasi tentang Adnan. Berat. Shea harus rela tiap saat perang mulut dengan Gara. Belum lagi Adnan yang ternyata menebar sikap manis ke cewek-cewek lain. OMG!
Hidup Shea yang sudah ruwet karena cita-citanya menjadi pianis, makin kusut karena dua cowok itu. Dua sosok yang ternyata juga nggak seperti bayangan Shea sebelumnya. Banyak rahasia besar yang mengguncang Shea, membuat hati dan hidupnya jungkir balik tak tentu arah.
Asri Aci, menulis di Wattpad sejak 2016. Sampai tahun ini mempunyai 306 ribu followers Wattpad yang aktif. Ada 4 karya yang telah diterbitkan: Bad Boys vs Crazy Girls (2016), Couple of Devils (2017), Melodylan (2017), dan Perfect Couple (2017). Shea adalah novel kelimanya yang diterbitkan dan merupakan serial High School Series.
Sampai saat ini ia masih menulis beberapa judul novel lagi untuk diterbitkan. Karya di Wattpad-nya yang berjudul “Saudade” menjadi salah satu pemenang Wattys Award 2017. Aci mempunyai hobi menonton drama Korea, fangirl-an, jalan-jalan, makan, dan sebenarnya masih banyak hal yang menyenangkan lainnya, hanya saja tidak akan cukup jika dituliskan satu per satu.
Instagram: Asriaci13
Wattpad: Asriaci13
Twitter: Asriaciii
Facebook: Asri Aci
Surel: [email protected]
Shea merupakan salah satu naskah proyek Bentang Belia bersama 9 penulis Wattpad terpopuler yang diwadahi dalam serial High School Series (HSS). Kesembilan seri HSS ini, termasuk Shea, berada dalam universe yang sama yaitu SMA Nusa Cendekia. Novel karya Asri Aci ini telah dibaca lebih dari 11,3 juta kali di Wattpad. Ceritanya yang penuh konflik rumit membuat pembaca benar-benar terbawa suasana.
Testimoni
“Cerita yang sangat-sangat manis! Hingga rasanya, mau Shea milih antara Gara ataupun Adnan atau siapa pun cowok baru yang nanti hadir di hidupnya, yang aku pengin hanyalah Shea hidup bahagia.”
—Wulanfadi, penulis novel A, R, Matt n Mou, With Julian, Brothermaker, Story of Seth, I Wuf U, dan Me and My Brokenheart
“Di cerita Shea, kamu enggak hanya disuguhin kisah cinta remaja biasa. Persahabatan, cara bersikap, sampai mental ilness benar-benar bikin cerita ini kayak nyata banget. Tapi tetep, yang paling disuka ya kisahnya Shea sama si Garandong, haha. Mereka berdua itu cute.”
—Daasa97, penulis novel My Bastard Prince; Alexa Robinson; Not Me, Boss!!; Christopher’s Lover; dan Fragile Heart
“Cerita Shea membuatku larut dalam harmoni yang terlalu indah untuk dibayangkan. Tokoh-tokohnya manis, apalagi bagian tentang meraih mimpi sangat menginspirasi dan relatable dengan remaja. Recommended!”
—@Bayupermana31, penulis novel My Possessive Bad Boy, Cold Couple, My Psychopath Boyfriend, Artha, Rasa, dan Sheiland “Novel Shea adalah novel yang menyuguhkan konflik ringan, tapi menantang! Cara Gara, Shea, dan Adnan untuk menyelesaikan masalahnya pun sangat anti-mainstream. Bagiku novel ini sangat menginspirasi dunia nyata. Contohnya, bagaimana kita bisa menyikapi permasalahan dengan kelucuan yang membuatku tersenyum setiap scene mereka di dalam cerita.”
—@kertasbiru_, pembaca Shea di Wattpad
“Seperti melodi yang mengalun indah, Shea berhasil menghipnotis para pembaca untuk terus ‘mendengarkan’ sebuah ‘lagu’ sampai selesai. Bener-bener crunchy, karena kisah ini nggak cuma menceritakan cinta, tapi tentang impian dan perjuangan. Sukses terus, Kak Aci! Makin cinta, deh!”
—@pawpisckle_, pembaca Shea di Wattpad
“Shea menurutku karya yang patut diacungi jempol. Dari bahasa yang digunakan, penokohan yang disesuaikan secara matang, alur yang ditentukan sedemikian rupa. Shea dibuat tidak hanya untuk pembaca baper, sedih, bahagia, dan lainnya saja, tetapi dapat memetik makna kehidupan yang mungkin bisa dijadikan pelajaran hidup. Benar-benar kisah romansa remaja luar biasa yang berkesan sih buat aku pribadi. Kalian yang belum baca, akan langsung jatuh cinta saat baca kalimat pertama novel Shea.”
—@KikyKarista, pembaca Shea di Wattpad “Cerita ini bukan hanya bercerita tentang cinta, tapi juga tentang perjuangan, pengorbanan, dan pengharapan dari setiap karakter yang mempunyai sisi berbeda-beda. Alurnya seperti hidup, banyak pesan yang bisa dipetik dan ending-nya susah ditebak! THE BEST PARAH! Pokoknya fully recommended banget.”
—@IkaPermata472, pembaca Shea di Wattpad
“Fix!!! Baca Shea hati kita rasanya seperti dibolak-balik kayak main rubik, ditarik ulur kayak tali, dan seperti perasaan kita dipermainkan sama rayuan mantan yang ngajak balikan. Seru, kesel, sedih, dan baper jadi satu. Yang banyak rasa nggak hanya permen, tapi cerita Shea juga banyak rasa. Cerita menarik tak selalu tentang cinta. Recommended banget buat dibaca semua kalangan, apalagi kamu yang lagi ngejar impian, tapi ditentang oleh orang tua!”
—@NunulChusnul, pembaca Shea di Wattpad
“Baca Shea itu menguras emosi, kayak dipermainkan. But, itu yang membuat cerita ini spesial. Mulai dari alur, karakter sampai ending, semuanya terasa istimewa. Aku suka karakter Shea yang nggak mudah menyerah, aku suka banget sama karakter Sagara yang manis banget itu lho, juga suka karakter Adnan yang peduli sama orang lain. Pokoknya suka semuanya.”
—@Mldfbr, pembaca Shea di Wattpad
Tentang HSS
Selamat datang di dunia SMA Nusa Cendekia! Kali ini Bentang Belia mengajakmu mengikuti cerita-cerita seru para siswa SMA Nusa Cendekia melalui High School Series. Apa, sih, High School Series?
Kamu yang ngikutin serinya di akun Wattpad @beliawritingmarathon milik Bentang Belia, pasti udah paham, ya? Bagi yang belum ngintip, silakan deh, main ke sana. Udah lebih dari jutaan kali dibaca, loh! Ada 9 judul cerita di seri ini. Semua cerita berlatar belakang SMA Nusa Cendekia, atau nama bekennya SMA Nuski. Masing-masing judul menggunakan nama tokoh utama. Yuk, kenalan! Ada Barga, Orion, Yasa, Saga. Juga ada Geigi, Iris, Raya, Lavina, Shea. Berarti mereka saling kenal, dong? Hmmm, coba icipin sendiri ya ceritanya, hehehe.
Hayo, siapa yang nyadar, jika setiap huruf depan dari nama para tokoh utamanya itu dirangkai akan membentuk BOYS dan GIRLS! ?. Wuih, wajib koleksi, nih!
Hari-hari Barga, Orion, Yasa, Saga, Geigi, Iris, Raya, Lavina, dan Shea tentunya akan disemarakkan oleh para sahabat dan
gebetan. Mereka punya segudang cerita gereget yang akan bikin kamu gemes, senang, sedih, juga haru. Nggak heran karena masing-masing judul ditulis oleh penulis favorit kalian di Wattpad. Siapa aja mereka?
Barga ditulis oleh Yenny Marissa. Orion ditulis oleh Cinderella Sarif. Yasa ditulis oleh Ega Dyp. Saga ditulis oleh Pit Sansi. Geigi ditulis oleh Sirhayani. Iris ditulis oleh Innayah Putri. Raya ditulis oleh Inge Shafa. Lavina ditulis oleh Ainun Nufus. Shea ditulis oleh Asri Aci.
Saat ini kamu akan dibuat ketagihan menyimak kisah Shea, Adnan, dan Gara.
Selamat bersenang-senang!
Cuplikan
Terima kasih telah meninggalkanku dengan cara yang menyakitkan.
“Kita putus aja, Shey.”
Kalimat perpisahan yang baru diucapkan orang di depannya itu membuat Shea terdiam. Dia cukup lama mencerna kalimat tersebut, lidahnya kelu. Tak menyangka hubungannya akan kandas seketika.
Tidak ada masalah sama sekali, bahkan hubungannya terlihat baik-baik saja. Namun, memang ternyata tidak semua yang baik-baik saja akan selalu menjadi baik. Terbukti kini cowok itu mengucapkan kalimat yang paling Shea benci. Perpisahan.
“Kenapa?” tanya Shea dengan suara kecil, tak ada keberanian untuk menanyakan alasan putusnya hubungan mereka.
“Nggak ada alasan,” jawab cowok itu, raut wajahnya sama sekali tidak memperlihatkan bahwa dia menyesal telah memutuskan Shea. “Bukankah jatuh cinta juga tanpa alasan? Lalu, kenapa putus harus ada alasan?” Shea menghela napas berat, matanya begitu panas. Jika mereka tidak sedang di tempat umum, pasti Shea sudah menangis. Mati-matian Shea menahannya, sulit menerima kenyataan ini.
Orang yang dianggap akan terus mencintainya ternyata menyakiti hatinya dengan sadis.
“Gue ada salah sama lo?” tanya Shea kembali.
“Enggak,” jawabnya, “cuma, gue rasa kita nggak bisa sama-sama lagi.”
Hatinya meradang, dadanya terasa sesak. Dia tidak mau putus, tapi dia juga gengsi mengatakan kalimat tersebut kepada orang di depannya ini. Akhirnya, Shea menerimanya. Dia mengangguk dengan sorot mata yang sendu.
Tepat pukul 16.05, Rabu, 21 Juli 2017, Shea putus.
Kemudian, ponsel mantan pacarnya tampak menyala. Shea bisa melihat dengan jelas siapa yang menelepon karena ponsel itu berada di atas meja. Nama seorang perempuan. Sudut mata Shea melihat gerak-gerik mantan pacarnya. Dia terlihat tak nyaman, seperti seorang yang kepergok berselingkuh.
Panggilan telepon itu sengaja ditolak.
Semakin mencurigakan.
Shea mendongakkan kepala, seolah menantang orang yang ada di depannya. “Kenapa nggak diangkat?”
“Nggak apa-apa.”
“Selingkuhan lo?” tebak Shea, dan seketika raut panik terlihat jelas di wajah cowok itu. Shea membuang napas kasar. “Cowok sampah.” Dia mengumpat dengan suara pelan, tapi masih bisa didengar karena jarak mereka yang berdekatan.
“Nggak usah nuduh kalau nggak ada buktinya.”
Ponsel mantan pacarnya kembali menyala dan menampilkan nama yang sama dengan sebelumnya.
Satu alis Shea terangkat. “Sini gue angkat.” Shea berniat mengambil ponsel itu, tapi tangannya langsung ditepis oleh mantan pacarnya.
“Gue selingkuh karena lo juga!”
Dahi Shea berkerut samar. “Lho, kok, nyalahin gue? Lo yang selingkuh, malah playing victim gitu.”
“Lo nggak pernah ada waktu untuk gue. Lo susah diajak ketemu. Pulang sama berangkat bareng aja nggak bisa, ketemu di sekolah aja harus sembunyi-sembunyi.”
Dalam hati Shea mencibir. Rasa sakit yang muncul saat diputuskan tadi entah mengapa menguap begitu saja berganti rasa jijik dan ilfeel. Sekarang, dia bersyukur karena sudah putus. Untuk apa mempertahankan cowok yang tidak setia?
“Tetap saja yang namanya selingkuh itu salah, nggak ada pembelaan.” Shea menatap sinis.
“Gue selingkuh, kan, salah lo,” ujar mantan pacarnya.
“Udah salah, malah nyalahin orang.” Shea mendelik sebal. Dia mengepalkan sebelah tangannya, ingin rasanya menonjok cowok itu. Menyebalkan. Sudah salah, tapi tetap saja ingin selalu benar. Dasar spesies egois. “Makasih, Ian, udah mutusin gue.” Shea tersenyum, eye smile-nya terlihat begitu manis.
Adrian tertohok, ternyata reaksi Shea jauh dari dugaannya. Shea bahkan terlihat baik-baik saja, tidak seperti orang yang baru diputuskan. Seharusnya Shea menangis dan sedih, tapi mengapa malah hatinya yang terasa sakit seperti ini. Melihat Shea baik-baik saja membuat dia kesal setengah mati.
Shea berdiri dari tempatnya. “Gue balik.”
SKU | BE-109 |
ISBN | 978-602-430-456-0 |
Berat | 380 Gram |
Dimensi (P/L/T) | 14 Cm / 21 Cm/ 0 Cm |
Halaman | 396 |
Jenis Cover | Soft Cover |