Anisa, menghebohkan Indonesia karena keputusannya keluar dari girlband yang sedang naik daun. Setelah melewati berbagai proses batin, ia muncul dengan penampilan baru, berhijab. Jangankan publik, keluarga terdekat pun terpana dibuatnya. Tak hanya itu, ia juga mengungkapkan niatnya untuk menikah tanpa proses pacaran. Benarkah gadis itu yakin memilih jalan taaruf untuk menemukan jodohnya?
Anandito, lelaki pekerja keras yang kerap kali menemui pertanyaan, “Kapan Nikah?” Ia masih tidak yakin mampu menikah hanya karena ingin. Apalagi, belum ada gadis salihah yang mampu menaklukkan hatinya. Haruskah Dito berusaha lekas menikah karena tekanan sekitar?
Anisa dan Dito dipertemukan oleh semesta melalui cara unik. Kisah mereka berawal dari saling mengagumi satu sama lain melalui karya. Mereka sempat berpikir bahwa bersatu tak mungkin menjadi skenario terindah keduanya. Namun, jika Allah sudah berkehendak, mampukah manusia mengelak?
Anisa Rahma, S.Ars. (lahir di Bandung, 12 Oktober 1990) adalah seorang penyanyi, aktris, dan model.
Memulai karier di bidang modeling, dan mulai dikenal di dunia entertainment ketika tergabung dalam sebuah grup girlband Cherrybelle. Mengeluarkan dua buah album, dengan berbagai lagu hits seperti “Dilema”, “Beautiful”, “Love is You”, dan “Diam-Diam Suka”. Setelah itu Anisa memutuskan untuk keluar dari grup Cherrybelle, dan bersolo karier pada tahun 2013, melanjutkan kariernya dengan bermain peran di dalam film, sinetron, dan serial FTV. Anisa juga memiliki beberapa single saat solo karier “Kita tak harus bersama” dan “Mencintai Kehilangan”.
Pada tahun 2013 Anisa memutuskan untuk berhijab, dan mulai menjadi seorang pembicara publik, khususnya pembicara tema hijrah, dan motivasi seputar menggapai impian dan cita-cita di berbagai talkshow dan seminar-seminar di banyak tempat.
Kini sebagai public figure muslimah, Anisa cukup aktif di berbagai media sosial membagikan berbagai konten keseharian di vlog maupun konten-konten positif lainnya.
Menikah pada 2018 dengan Anandito Dwis di Bandung. Kini Anisa dan Anandito memiliki single bersama “Pernikahan Impian” dengan membawakan ulang lagu Cherrybelle yaitu “Love is You”.
Anandito Dwi Sepdiawan, S.Par. (lahir di Bandung, 16 September 1991) yang sering di kenal sebagai Anandito Dwis, atau yang kerap disapa Dito adalah seorang penyanyi, aktor, dan selebgram.
Dito lebih dikenal sebagai penyanyi religi Indonesia, yang memiliki beberapa hits single seperti “Mencintai Kehilangan” yang menjadi debut solonya pada 2015, dengan membintangi video klipnya langsung dalam rangkaian musik video series Cinta Positif di YouTube, lalu lagu “Pernikahan Impian”, “Ta’aruf”, dan “Kekasih Setia” single yang digarap setelah dikontrak label Alfarecord. Tahun 2019, Dito pun pernah mendapat penghargaan sebagai Penyanyi Solo Pria Terbaik dalam Bandung Nasheed Award (BNA).
Dito pun cukup aktif dalam berbagai macam kegiatan, karena sejak ia sekolah selalu tergabung dalam organisasi seperti rohis, lembaga dakwah kampus, hingga komunitas-komunitas Islam hingga kini seperti Teladan Rasul, Nasyid Indonesia. Dito juga suka mengisi sebagai pembicara, di berbagai macam talkshow atau seminar bertemakan pranikah, hijrah, motivasi kepemudaan di berbagai kota.
Pada tahun 2020 Dito kini tergabung dalam grup vokal Adam Musik bersama 3 orang lainnya, yang memiliki beberapa single hits yaitu “Izinkan Aku Menghalalkanmu”, “Aisyah Istri Rasulullah”, dan “Welcome Ramadhan”.
Novel Skenario Terindah ini adalah novel pertama yang ditulis oleh Dito dan Anisa, terinspirasi dari perjalanan cinta mereka.
Setelah menikah mereka pun semakin sering mengisi di berbagai event seminar dan kegiatan sosial bersama, dengan berbagai tema cinta dan pernikahan, hingga penggalangan dana di lebih dari puluhan kota di Indonesia, dengan melibatkan puluhan ribu audience.
Selain itu Anisa dan Dito juga sedang menjalani bisnis bersama di bidang fashion yaitu MUWAA, dengan berbagai produk kebutuhan muslimah.
Untuk sambung silaturahmi dengan Anisa dan Dito melalui media sosial:
Instagram: @anisarahma_12
@ananditodwis
Youtube: Youtube.com/AnisaRahmaAdi
Youtube.com/AnanditoAnisa
Twitter: @anisarahma_adi
@ananditodwis
Facebook: Facebook.com/anisarahmaadiofficial
Facebook.com/ananditoofficial
Kisah ini merupakan kisah nyata dari perjalanan taaruf Anisa Rahma dan Anindito Dwis. Sebuah kisah dengan tema mimpi jadi nyata. Selain kisah cinta yang manis, Skenario Terindah juga menyuguhkan inspirasi konsep taaruf bagi para pembaca muda. Jalan menemukan jodoh yang diridhoi Allah. Anisa Rahma dan Anandito Dwis dikenal publik sebagai penyanyi, pemain film, dan influecer yang selalu menyuguhkan image positive bagi para pembaca muda.
Cuplikan:
Keputusan Besar
Sejujurnya tidak ada lagi yang ingin diucapkan olehnya.
Entah sudah berapa lama sejak para wartawan dan awak media yang ada di hadapannya berlomba untuk bertanya, memotret dan merekam setiap ucapan serta gerak-geriknya. Seakan mereka takut ada kode atau sesuatu yang terlewat.
Ketika mendapatkan undangan atau informasi mengenai konferensi pers hari ini mungkin sebagian besar dari awak media yang hadir mengharapkan berita sensasional atau skandal terkait dengan alasan pengunduran dirinya dari girlband paling terkenal di Indonesia saat ini.
Dia lelah mengulang jawaban yang sama. Para wartawan masih belum lelah untuk melemparkan pertanyaan bernada serupa. Mengulang pertanyaan yang sama dengan harapan dia akan memberikan jawaban berbeda.
“Anisa, kenapa mengundurkan diri sekarang? Bukannya girlband kalian popularitasnya lagi meroket, ya?”
Seingatnya baru beberapa menit lalu ada awak media yang melontar pertanyaan sejenis dan dia sudah menjawabnya sejelas mungkin. Mau berapa kali pun ditanyakan, jawaban Anisa akan tetap sama karena dia tidak menyembunyikan apapun.
Girlband itu sudah dianggap sebagai keluarga keduanya. Mereka melewati semuanya bersama. Sejak masa latihan sampai sekarang ketika grup mereka menjadi salah satu yang paling terkenal di Indonesia. Susah dan senang, capeknya latihan, bahagia ketika fans meneriakkan nama saat mereka mereka di panggung, apa pun itu semua mereka hadapi bersama.
Sulit bagi Anisa untuk mundur. Namun, seperti yang diucapkan oleh seorang pemikir, hidup adalah serangkaian pilihan. Saat ini dia dihadapkan pada pilihan kuliah atau karir.
Di awal debut sebagai anggota girlband, Anisa yakin mampu menjalani keduanya. Namun seiring dengan naiknya popularitas dan semakin banyaknya tawaran pekerjaan kepada girlband yang membesarkan namanya, keharusan bolak-balik Jakarta dan Bandung terasa melelahkan hingga dia memutuskan untuk mengambil cuti.
Dua tahun jatah cuti kuliah yang dimiliki Anisa, yang tanpa terasa sudah berlalu.
“Cuti kuliah saya akan segera berakhir. Saya nggak mau kalau sampai drop out,” Anisa berusaha menjaga nada suara agar tetap ramah, “Keputusan ini udah diomongin dengan member dan seluruh manajemen. Untung banget mereka semua mau ngerti dan support keputusanku.”
“Kenapa mendadak?” Gantian awak media dari portal berita daring yang bertanya.
“Keputusan ini udah lama kita bicarain. Sama sekali nggak mendadak, kok.”
“Bukan karena ada konflik internal?” Lagi, pertanyaan yang sudah dijawab sebelumnya kembali terlontar.
“Masalah pembagian honor mungkin? Anisa, kan, beda sendiri?”
“Alasan saya keluar benar-benar karena pengin melanjutkan pendidikan. Karir saya penting tapi saya punya janji dengan orang tua untuk menyelesaikan pendidikan saya. Ini alasan saya mengundurkan diri dari girlband yang sudah membesarkan nama saya,” Anisa masih tersenyum, “Saya juga nggak mau kalau saya fokus untuk maksa dua-duanya jalan malah berujung semuanya berantakan.”
Setelah memberikan jawaban itu Anisa dapat menghela napas lega karena manajemen langsung mengambil alih jalannya acara dan menjawab berbagai pertanyaan yang terus-menerus diajukan oleh awak media.
“Selesai,” Anisa bergumam pelan.
Setelah ini dunianya tidak lagi sama. Ini memang keputusannya tetapi dia tidak dapat memungkuri kalau dia akan merindukan kebersamaan dengan para anggota girlband yang sudah dianggapnya seperti keluarga. Juga momen berada di atas panggung. Bernyanyi dengan riang sepanjang pertunjukan kemudian mengakhirnya dengan kalimat ‘Chibi, chibi, ha ha ha haaa!!’.
Setengah jam kemudian acara berakhir setelah manajemen menjawab pertanyaan terakhir. Konferensi pers itu tidak sempurna seperti yang direncanakan oleh manajemen tetapi bagi Anisa, konferensi pers ini penutup yang sempurna untuk menandai akhir karirnya sebagai anggota girlband dan awal baru dalam hidupnya.
---------------------
Testimoni
“Manusia bisa berencana. Tetapi, Allah-lah, Sang Mahasutradara, penentunya. Buku ini hadir karena adanya skenario terindah dari Allah dan insyaallah akan menjadi ilmu juga inspirasi bagi semua orang yang sedang menjalani skenario terindah dari-Nya khususnya dalam proses menjemput jodoh yang dinanti-nantikan.”
—Kang Abay, penulis & founder Teladan Cinema
“Kisah mereka ini adalah kisah memantaskan diri saat mendapatkan jodoh, banyak hikmah dan pelajaran dari kisah Anandito sama Anisa ini.”
—Dodi Hidayatullah dan Auliya, penyanyi, pasangan selebritas
“Masyaallah merinding aku baca perjuangan Teh Nisa dan Kang Dito yang luar biasa, memilih untuk menikah karena Allah Swt. Begitu luar biasa pertemuan mereka, pertemuan yang membuat orang lain bisa lebih mantap untuk memilih menikah dengan cara taaruf. Aku pun sangat haru membaca paragraf demi paragraf, bahagia melihat mereka akhirnya bersatu sebagai suami dan istri. Buku yang sangat layak untuk dibaca Y???.” (emot haru)
—Wardah Maulina (influencer dan penulis) dan Natta Rezza (penyanyi dan penulis), pasangan selebritas
“Skenario Terindah mengalirkan dengan memikat kisah hijrah, memantaskan diri, pertemuan dan kebersamaan antara Kang Anandito Dwis dan Teh Anisa Rahma. Melalui buku ini semoga kita bisa mereguk berbagai inspirasi dan kebaikan dari kisah indahnya.”
—Ustaz Arif Rahman Lubis, penulis dan founder Teladan Rasul
“Aku dan Rey bener-bener terharu banget baca cerita tentang Teh Nisa dan Kang Dito. Walaupun udah denger langsung ceritanya, ketika baca lagi tuh rasanya kayak deg-degan lagi. Memang bener ya, menjemput jodoh dengan cara yang halal itu rasanya indah. Semoga aku dan Rey selalu romantis seperti Teh Nisa dan Kang Dito YY.”
—Dinda Hauw dan Rey Mbayang, pasangan selebritas, penyanyi, aktris dan aktor
“Kisah nyata yang dirangkai dalam bentuk cerita itu istimewa. Ada inspirasi di dalamnya … karena setiap perjalanan berbeda akan selalu memuat pengalaman dan pembelajaran. Semoga karya Skenario Terindah menginspirasi anak-anak muda agar selalu berprasangka baik kepada ketetapan Allah, bahwa jodoh terbaik perlu dijemput dengan ikhtiar terbaik. Bukan hanya fokus mencari, tapi selalu mau belajar dan memantaskan diri. Karena menikah adalah ibadah terlama, butuh ilmu dan persiapan untuk menjalaninya. Agar kita tak hanya berjodoh di dunia, tapi abadi bersama hingga di surga.”
—Muzammil Hasballah, Qur’an Reciter, enterpreneur
SKU | BE-142 |
ISBN | 978-602-291-782-3 |
Berat | 360 Gram |
Dimensi (P/L/T) | 13 Cm / 20 Cm/ 0 Cm |
Halaman | 400 |
Jenis Cover | Soft Cover |