Di Bandung, pertemuan Bodhi dan Elektra mulai memicu ingatan mereka berdua tentang tempat bernama Asko. Sedangkan Zarah, yang pulang ke desa Batu Luhur setelah sekian lama melanglangbuana, kembali berhadapan dengan misteri hilangnya Firas, ayahnya.
Sementara itu, dalam perjalanan pesawat dari New York menuju Jakarta, teman seperjalanan Alfa yang bernama Kell mengungkapkan sesuatu yang tidak terduga. Dari berbagai lokasi yang berbeda, keterhubungan antara mereka perlahan terkuak. Identitas dan misi mereka akhirnya semakin jelas.
Hidup mereka takkan pernah sama lagi.
ENDORSEMENT:
"Sebuah petualangan intelektual yang menerabas segala sekat disipliner; semacam perselingkuhan visioner yang memesona antara fisika, psikologi, religi, mitos, dan fiksi. Tak hanya menggoda, novel ini mungkin bahkan penting." -Dr. I. Bambang Sugiharto
"Kehangatan yang menyengat yang ditawarkan novel ini unik, baru, dan memukau. Dengan pengalaman menulis sendiri dan juga membaca karya-karya sastra selama puluhan tahun, saya bukan hanya merasakan, melainkan juga terseret di dalamnya." -Arswedo Atmowiloto
"Novel ini, terutama penyusunan dialog dan komposisinya, merupakan perwujudan dari kebudayaan kita yang sekarang diguncang oleh tidak adanya makna yang bisa dijadikan pegangan. Sangat menarik." -Sapardi Djoko Damono
"Mereka yang karena kebiasaan lama terlalu membedakan fiksi dan nonfiksi, mungkin kecewa dengan buku ini. Tapi, tidak bagi yang selalu bergairah menongsong segala hal yang tumbuh." -Sujiwo Tejo
"Sebuah novel yang menarik dari angkatan muda kita. Inilah karya sastra intelektual bergaya pop art yang sepenuhnya bermain di dunia hakiki. Menentang nilai-nilai lama dengan mengajukan argumentasi-argumentasi baru, agar pembaca memiliki persepsi baru tentang keberadaannya." -Jacob Sumardjo
"Di tebing akhir Supernova akan muncul sebuah kalimat besar yang bisa jadi kunci segala macam fanatisme yang kini telah mengoyak negeri ini: Matilah terhadap segala yang kamu tahu." -Putu Wijaya
"Salah satu kesegaran baru yang muncul dalam sastra Indonesia tiga tahun terakhir ini. Penelusuran nilai lewat sains, spiritualitas, dan percintaan yang cerdas, unik, dan mengguncang." -Taufiq Ismail
DEWI LESTARI, dikenal dengan nama pena Dee Lestari, lahir di Bandung, 20 Januari 1976. Debut Dee dalam kancah sastra dimulai pada tahun 2001 dengan episode pertama novel serial Supernova berjudul Kesatria, Putri, dan Bintang Jatuh. Serial Supernova, yang kini sudah mencapai enam buku meliputi Akar (2002), Petir (2004), Partikel (2012), Gelombang (2014), dan Inteligensi Embun Pagi (2016), konsisten menjadi bestseller nasional dan membawa banyak kontribusi positif dalam dunia perbukuan Indonesia.
Dee juga telah melahirkan buku-buku fenomenal lainnya, yakni Filosofi Kopi (2006), Rectoverso (2008), Perahu Kertas (2009), Madre (2011), Kepingan Supernova (2017), Aroma Karsa (2018), Di Balik Tirai Aroma Karsa (2018), dan Rantai Tak Putus (2020). Di antara sejumlah penghargaan sastra yang diperolehnya, Dee adalah satu-satunya penulis Indonesia yang pernah meraih dua kali gelar Book of The Year, dan dua kali gelar Anugerah Pembaca Indonesia untuk kategori Buku Favorit dan Penulis Favorit. Hampir semua karya Dee telah diadaptasi menjadi film layar lebar. Kiprahnya dalam dunia kepenulisan juga telah membawa Dee ke berbagai ajang nasional dan internasional.
Novel terbaru Dee, Rapijali, telah dilansir lebih dahulu dalam versi cerbung digital dan mendapatkan sambutan hangat berkat pengalaman membaca unik yang ditawarkan kepada pembaca. Selain dunia menulis, Dee juga aktif di dunia musik sebagai penyanyi dan penulis lagu. Di dunia maya, penikmat dan penggemar buku-buku Dee dikenal dengan sebutan Addeection. Anda bisa berinteraksi dengan Dee Lestari melalui: [Logo Twitter] ID: @DeeLestari [Logo Instagram] ID: @DeeLestari & @AdDEEction Website: www.deelestari.com
SKU | BT-554 |
ISBN | 9786022911319 |
Berat | 570 Gram |
Halaman | 724 |
Jenis Cover | Soft Cover |