Betapa cermatnya kau persiapkan hari tua. Padahal bisa jadi sebelum tua kau sudah di alam barzah. Betapa khawatir dirimu tentang masa depan. Kau lupa masa depanmu adalah kematian. Betapa kau terlalu dalam mencintai dunia. Hingga kau lupa bahwa semua sementara. Padahal hidupmu hanya untuk ibadah. Bukan menumpuk harta dan dianggap hebat oleh sesama. Betapa seringnya kau menjadi manusia yang menampilkan diri sebagai pribadi yang sangat sempurna, baik, dan berwibawa. Namun ketika sendiri, terbongkar siapa dirimu sebenarnya. Akan datang satu masa, di mana mulutmu terkunci, hingga tak ada lagi dalih dan kebohongan apa pun yang bisa kau lontarkan untuk menutupi kehinaanmu.