Barangkali pernah, dalam hidupmu, engkau memiliki simpul persahabatan yang engkau percaya tak ada tandingannya. Engkau mengandalkannya kadang lebih dibanding engkau memercayai kemampuanmu sendiri. Engkau mengenangnya seperti halnya Padi melagukan Harmoni. Engkau merasa tidak mungkin berdiri hari ini tanpa dirinya di masa lalu, meski di masa nanti, di mana dia, engkau tak tahu lagi.
Belasan tahun setelah meninggalkan kampung halamannya, Maru mendapati kejutan pada sore yang dia kira akan berlangsung biasa-biasa saja. Sebuah pesan pendek dari masa lalu: Samu, teman masa kanak-kanak Maru, menyapa setelah lama tak tentu kabarnya. Sapaan itu seperti menarik Maru kembali ke masa dulu. Sekaligus membentangkan perjalanan hidup yang penuh kejutan. Hingga, Tsunami 2004 di Aceh mengubah segalanya.
Tasaro GK mengawali 24 jamnya dengan mendaki bukit kecil di belakang rumahnya, selepas subuh. Berlari belasan kali mengitari tanah cadas di atas bukit dan berharap itu berguna untuk menghanguskan lemak di perutnya. Lalu, pulang ke rumah biliknya untuk mengangkut kursi-kursi kecil yang dia tata mengelilingi pohon kersen di seberang rumah.
Satu jam kemudian, 15 balita akan membuat kisruh lahan berpagar bambu itu dengan pertikaian mereka, semangat mereka, tawa mereka. Mandi pagi, membangunkan dua anaknya, sementara istrinya memasak sarapan. Berempat mereka berangkat ke kelompok bermain tempat Tasaro dan istrinya mendongeng. Di situ, kedua anaknya mendengarkan dongeng. Berulang, hampir setiap hari. Tasaro GK adalah seorang juru dongeng .
SKU | QN-25 |
ISBN | 978-602-1637-20-3 |
Berat | 400 Gram |
Dimensi (P/L/T) | 13 Cm / 21 Cm/ 0 Cm |
Halaman | 572 |
Jenis Cover | Soft Cover |