Bagaimana kisah hidup Siti Hawa, Hajar (ibunda Ismail), Sarah (ibunda Ishaq), Zulaikha (istri penguasa Mesir), ibunda Musa dan saudarinya, Asiah binti Muzahim (istri Fir‘aun), Shafurah binti Syu‘aib (istri Musa), Bilqis (Ratu Saba yang bijak), Maryam (putri ‘Imran sekaligus ibunda ‘Isa), dan wanita lainnya yang terbentang hingga zaman Rasulullah saw.?

Itulah wanita-wanita yang dikenang sepanjang masa. Kisah mereka diabadikan Al-Qur’an. Tak terkecuali situasi, rintangan, krisis, zaman, dan kaum yang mereka hadapi. Sebagian harus merasakan berbagai ancaman dan penindasan, namun mereka menjalani semuanya dengan langkah yang kukuh, hati yang tenang, dan kepercayaan yang penuh kepada Allah dan segala ketetapan-Nya.

Ada juga nama lain dari kalangan jahat dan zalim, seperti istri Nabi Nuh a.s., istri Nabi Luth a.s., Ummu Lahab, dan masih banyak lagi. Mereka tak lain adalah penempuh jalan keburukan dan pelaku kesesatan. Kita diajak bercermin pada kisah hidup mereka yang mengundang murka Yang Mahaperkasa dan berada dalam kerugian besar.

Dengan merujuk ke sumber-sumber tepercaya—kitab tafsir, ulumul Qur’an, biografi, hadis, tokoh, sejarah, dan sebagainya, klasik maupun modern—penulis mengurutkan nama-nama wanita yang diungkap Al-Qur’an itu secara alfabetis.

Di balik tiap kisah yang dituturkan dengan lincah, tersirat pesan-pesan mulia dari Al-Qur’an bagi para wanita dalam membangun kehidupan. Agar mereka menjadi pemimpin, pendidik, pengasuh, pembimbing, dan pengajar yang andal bagi generasi baru bersama-sama para ayah, pendidik, pengasuh, dan pengajar pria handal lainnya.