Hernowo Hasim terus mengembangkan konsep membaca dan menulis yang tidak standar dan tidak membosankan. Dalam buku ini, dia mengaitkan membaca-menulis dengan cara-cara: memperbaiki kemampuan berkomunikasi, menulis untuk mengalirkan diri, serta bergelut dengan literasi secara nyaman-menyenangkan dan memberdayakan.
Sebuah buku penting untuk mendukung gerakan literasi.
--Haidar Bagir, penulis, pakar pendidikan, dan Presiden Direktur Mizan
Komunikasi memiliki berbagai wajah di era maraknya media sosial seperti saat ini. Komunikasi muncul dalam bentuk visual di Instagram, tayangan bergerak di YouTube, status di Facebook, informasi sangat ringkas yang berseliweran tak kenal henti di Twitter, dan di berbagai bentuk medsos yang lain. Setiap orang ingin menjadi penyampai pesan atau pemberi kabar. Ada kabar yang disampaikan dengan jelas dan ada yang tidak jelas. Ada yang terbata-bata dan ada yang mengalir lancar. Bagaimana menyampaikan pesan yang mengalir di media sosial? Lewat buku ini, Hernowo Hasim memanfaatkan mengikat makna (sebuah model sinergi empat pilar komunikasi-reading, writing, speaking, listening-dalam satu paket kegiatan) untuk memperbaiki dan meningkatkan kemampuan mengalirkan pesan secara tertulis. Selain itu, didemonstrasikan pula efek-dahsyat mengikat makna lewat praktik membaca lantang (read aloud) dan membaca ngemil, kemudian menyimak secara aktif (active listening), serta menulis mengalir bebas (free writing) untuk menyirnakan tekanan pikiran dan membuang berbagai emosi negatif.
Ketika bekerja di Penerbit Mizan selama 28 tahun (1984-2012), Hernowo menggeluti dan menekuni dunia pengemasan buku—bagaimana membuat judul buku yang eye catching, memadukan bahasa kata (teks) dan rupa (visual) secara sinergis dan harmonis, serta menata pelbagai komponen-penting buku (sinopsis, halaman halaman awal dan akhir, lembar pemisah antar-bagian buku, halaman awal setiap bab, dan lain-lain.)—agar semua komponen buku itu dapat bersuara nyaring sehingga sebuah buku dapat mengusik para pembacanya. Ketekunan dan kegigihan dalam menggeluti dunia pengemasan buku telah mengubah jalan hidupnya. Di usia lewat 40 tahun, Hernowo menjadi penulis buku-buku nonfiksi dan berhasil menciptakan konsep baru membaca-menulis bernama “mengikat makna”. Lewat konsep tersebut, Hernowo menjadi sangat produktif dan kreatif dalam membuat buku. Selama empat tahun (2001-2005) sebanyak 24 judul buku pernah dihasilkan. Hingga 2009, Hernowo telah menerbitkan 35 judul buku. Buku-bukunya yang mencetak best-seller, antara lain, Mengikat Makna, Andaikan Buku Itu Sepotong Pizza, Quantum Reading, dan Quantum Writing.
SKU | AD-68 |
ISBN | 978-602-0851-48-8 |
Berat | 260 Gram |
Dimensi (P/L/T) | 16 Cm / 24 Cm/ 0 Cm |
Halaman | 228 |
Jenis Cover | Soft Cover |