"Tolong sampaikan agar cerita ini tidak usah dibaca karena membuang waktu, pikiran dan tenaga. Sungguh hanya suatu omong kosong belaka. Mohon maaf sekali lagi untuk permintaan tolong ini. Maaf, beribu-ribu mohon maaf." Togog
Cerita ini memang ditulis oleh Togog, yang merasa minder dan terasingkan dalam sebuah dunia yang sangat memuja Semar. Berkisah tentang malapetaka serbuan balatentara Sri Rama yang menyapu anak benua, dan menghadirkan pemandangan bencana. Inilah kisah Satya dan Maneka, rakyat yang menjadi korban, yang menjelajah dalam pencarian Walmiki penulis Ramayana, sembari berlayar di samudera cerita. Inilah saat kematian Sang Hanoman, wanara agung yang ditakdirkan berumur panjang, untuk menjaga kebudayaan. Kenapa Togog menganjurkan cerita ini tidak dibaca? Nah!
- Pemenang penghargaan Kusala Sastra Khatulistiwa 2005
- Novel ini kaya permenungan yang mengajak kita memikirkan kembali makna kebenaran
- Seno Gumira Ajidarma adalah sastrawan yang telah melahirkan banyak karya legendaris seperti Jazz, Parfum dan Insiden, Saksi Mata, dan Ketika Jurnalisme Dibungkam, Sastra Harus Bicara
SKU | BT-598 |
ISBN | 978-602-291-800-4 |
Berat | 500 Gram |
Dimensi (P/L/T) | 16 Cm / 24 Cm/ 0 Cm |
Halaman | 456 |
Jenis Cover | Soft Cover |