Joana, Naya, Intan, Baim, Agung, Fajar, dan Juldi. Ketujuh sahabat itu sedang bersama-sama menikmati jajanan saat jam istirahat sekolah. Tiba-tiba terjadi kehebohan. Abang jualan yang mereka beli jajanannya, uangnya hilang. Hal itu diketahui saat abang jualan hendak memberi uang kembalian kepada anak-anak yang membeli jajanannya. Ternyata, kehilangan uang itu bukan hal yang pertama kali. Desas-desus beredar kalau pencuri uangnya adalah seseorang yang sering jajan di situ. Orang itu adalah orang baru yang belum lama tinggal di kompleks dekat sekolah mereka.
Joana penasaran. Dia mengajak keenam sahabatnya untuk menyelidiki orang baru itu. Bagaimanakah hasil penyelidikan mereka? Apakah benar orang baru itu pencurinya?
Hai, hai! Panggil aku Queen ya. Aku tuh senang nulis karena terbawa arus hehe, arus baik dari kakakku. Sampai sekarang, aku udah nulis satu, dua, tiga aaah
ya ampun, hampir 20 buku! Dan, kamu tahu, ada satu buku KKPK-ku yang dinobatkan sebagai Buku Fiksi Anak Terbaik 2018 oleh Perpustakaan Nasional, judulnya Lili dan Lyliu: Petualangan Seru di Desa. Harapanku sih ada dari bukuku yang diangkat ke layar lebar. Aamiin. Citacitaku jadi Pengacara atau Notaris, artinya kuliah jurusan hukumnya harus di Indonesia. Tapi, sejak kakakku kuliah di luar negeri, impianku sedikit bergeser hehe. Tapi insya Allah kalau udah dewasa aku akan terus nulis kok! O, ya. Sekadar ngingetin kamu, ini buku-buku aku yang sudah terbit ya: Serial KKPK (Sahabat Kura-Kura, Not A Best Friend, Pohon Tua di Rawa Lele, Lili dan Lyliu, The Queen of Runner Up, Petualangan di Hutan Mangrove). Antologi Queen Aura 83 (Guru Tiga Kali, Musim Hujan yang Hangat, Liburan Kreatif, Hadiah Kejujuran, My Lovely Pinky, Seuntai Puisi untuk Adikku, Betapa Hebatnya Dia, Janji Seribu Bakau, Kado Cinta untuk Bunda). Buku yang ada di tangan kalian saat ini adalah karya terbaruku. Semoga bermanfaat ya! Terima kasih.
Buku KKPK Reguler merupakan buku seri Kecil-Kecil Punya Karya. Buku ini mempunyai keunggulan dari pemilihan tema cerita tentang keluarga dan persahabatan. Dikemas dalam bentuk novel, dilengkapi ilustrasi yang bagus, mengajarkan anak untuk selalu disiplin dan menghargai orang lain. Sehingga, akan terbentuk karakter yang baik bagi anak.
Tidak terasa seri Kecil-Kecil Punya Karya® (KKPK) sudah berjalan lebih dari sepuluh tahun. KKPK lahir pada Desember 2003. Penulis yang pertama kali mengusung seri KKPK adalah Sri Izzati, yang saat itu masih duduk di kelas V SD Istiqamah, Bandung. Sri Izzati membuat karya berjudul Kado untuk Umi. KKPK memang diniatkan sebagai wadah yang dapat dimanfaatkan oleh anak-anak dalam menciptakan prestasi pada bidang tulis-menulis.
Setelah karya Sri Izzati, pada Januari 2004 terbit kumpulan puisi karya Abdurahman Faiz, Untuk Bunda dan Dunia. Tidak lama setelah karya Faiz, muncul Dunia Caca (Putri Salsa) dan May, Si Kupu-Kupu (Dena). Ketika para pelopor KKPK beranjak remaja, seri KKPK tidak pernah kehilangan penulis. Anak-anak yang semula hanya menjadi pembaca KKPK, dengan penuh semangat mengirim karya tulis mereka. Nama-nama baru pun terus bermunculan dalam seri KKPK. Bukan jumlah penulis cilik saja yang semakin banyak, ide-ide baru pun tumbuh menyemarakkan seri KKPK. Seiring berjalannya waktu, KKPK tidak lagi berisi puisi dan cerita, ada juga yang mengirim kisah nyata, reportase, sketsa, sampai komik.
Saat ini, hampir semua anak Indonesia mengenal KKPK. Mereka senantiasa menunggu kisah-kisah baru dari temanteman mereka yang menjadi penulis KKPK. Sebagian lagi dari mereka terus berkreasi agar dapat menjadi penulis KKPK. Semoga KKPK semakin dicintai anak-anak Indonesia.
Buku KKPK Reguler merupakan buku seri Kecil-Kecil Punya Karya. Buku ini mempunyai keunggulan dari pemilihan tema cerita tentang keluarga dan persahabatan. Dikemas dalam bentuk novel, dilengkapi ilustrasi yang bagus, mengajarkan anak untuk selalu disiplin dan menghargai orang lain. Sehingga, akan terbentuk karakter yang baik bagi anak.
Tidak terasa seri Kecil-Kecil Punya Karya® (KKPK) sudah berjalan lebih dari sepuluh tahun. KKPK lahir pada Desember 2003. Penulis yang pertama kali mengusung seri KKPK adalah Sri Izzati, yang saat itu masih duduk di kelas V SD Istiqamah, Bandung. Sri Izzati membuat karya berjudul Kado untuk Umi. KKPK memang diniatkan sebagai wadah yang dapat dimanfaatkan oleh anak-anak dalam menciptakan prestasi pada bidang tulis-menulis.
Setelah karya Sri Izzati, pada Januari 2004 terbit kumpulan puisi karya Abdurahman Faiz, Untuk Bunda dan Dunia. Tidak lama setelah karya Faiz, muncul Dunia Caca (Putri Salsa) dan May, Si Kupu-Kupu (Dena). Ketika para pelopor KKPK beranjak remaja, seri KKPK tidak pernah kehilangan penulis. Anak-anak yang semula hanya menjadi pembaca KKPK, dengan penuh semangat mengirim karya tulis mereka. Nama-nama baru pun terus bermunculan dalam seri KKPK. Bukan jumlah penulis cilik saja yang semakin banyak, ide-ide baru pun tumbuh menyemarakkan seri KKPK. Seiring berjalannya waktu, KKPK tidak lagi berisi puisi dan cerita, ada juga yang mengirim kisah nyata, reportase, sketsa, sampai komik.
Saat ini, hampir semua anak Indonesia mengenal KKPK. Mereka senantiasa menunggu kisah-kisah baru dari temanteman mereka yang menjadi penulis KKPK. Sebagian lagi dari mereka terus berkreasi agar dapat menjadi penulis KKPK. Semoga KKPK semakin dicintai anak-anak Indonesia.
SKU | RK-1589 |
ISBN | 978-602-420-725-0 |
Berat | 100 Gram |
Dimensi (P/L/T) | 15 Cm / 21 Cm/ 0 Cm |
Halaman | 84 |
Jenis Cover | Soft Cover |