“Kau adalah putra raja besar tanah Jawa. Pemimpin negeri yang sangat kaya, yang tanahnya begitu subur dengan hasil bumi melimpah. Apakah semua ini tidak berarti apa-apa dibandingkan dengan selir kinasih? Lalu, bagaimana dengan para sentana, para bupati, dan kawula yang seharusnya kau pimpin?”
Mataram bergolak. Amangkurat I, penerus Sultan Agung Hanyakrakusuma, sedang murka karena kematian Kanjeng Ratu Malang, selir tercintanya. Ia tak lagi peduli pada negara dan rakyatnya; tiap hari mengumbar nafsu dan angkara. Kemudian, muncullah Rara Oyi, dara cantik dari Banyuwangi yang merebut hati Amangkurat. Oyi pun dibawa ke Mataram untuk dididik menjadi selir kinasih sang Raja.
Namun, cinta memang tak bisa dipaksa. Perang saudara pun pecah, ketika Rara Oyi melabuhkan cintanya kepada Adipati Anom, sang Putra Mahkota. Dua kubu yang berseteru; kubu yang angkara dan kubu yang berpegang pada kebajikan, bertempur dengan sengit. Rara Oyi dan cintanya terjebak di tengah-tengah. Siapakah yang akan menang? Dan siapakah yang akan menjadi korban?
Rembulan Ungu, sebuah kisah yang mengangkat gonjang-ganjing Mataram pada masa Amangkurat I, disajikan dengan bumbu cinta dan aksi yang menegangkan.
“Rembulan Ungu mengembalikan saya pada masa kanak-kanak yang ditumbuhsuburi cerita silat. Bondan Nusantara menghidupkan kembali apa yang pernah dihidupi banyak orang dalam generasi saya dengan pendekatan aktual. Persis yang dilakukannya pada ketoprak.”
—Bre Redana, Sastrawan & Wartawan Kompas
Bondan Nusantara seorang budayawan, sastrawan, sutradara dan aktor. Sejak remaja beliau sudah aktif di panggung ketoprak dan dunia kesenian Yogyakarta. Sekarang beliau menjabat sebagai redaktur Swaka, harian Kedaulatan Rakyat.
SKU | QR-07 |
ISBN | 978-602-8579-69-8 |
Berat | 350 Gram |
Dimensi (P/L/T) | 13 Cm / 21 Cm/ 0 Cm |
Halaman | 516 |
Jenis Cover | Soft Cover |