Ia atasanku di dapur, tiap hari kami bergelut dengan gula-gula, pastry, dan makanan manis nan lezat lainnya. Namun, tekanan kerja yang kudapat tak semanis hidangan-hidangan yang selalu kusajikan. Kelakuan Patrick hanya menambah bebanku saja!
Bukan karena ia jahat dan menyebalkan, melainkan karena ia terlalu perhatian. Terlalu mencurigakan, dan terlalu tampan! Tiap hari ia menyiapkan sarapan, dan selalu menggodaku dengan sapaan “Sarabelle”. Aku benci semua sikap manisnya, karena pria seperti dia pasti mengumbar itu kepada semua wanita. Dan, yang paling kubenci, jantungku ini terus berdetak lebih kencang setiap kali Patrick melakukannya.