LA Times Bestseller
Petaluma’s Copperfield’s Book Store Top Selling Titles
Barnes & Noble’s Best Beach Reads
WALL STREET JOURNAL-BEST SELLERS
Hindustan Times-Nielsen Top 10
Lagi-lagi kaisar jahat. Apollo bosan (ketakutan juga, sebenarnya). Dia harus menyelamatkan Oracle ketiga yang disekap dalam kepungan Labirin Api yang membara dengan bantuan Grover, satir kesayangan Percy Jackson, serta Meg, majikan Apollo kini. Ya, tentu saja ada banyak rintangan. Dan tidak ada yang lebih membuat Apollo gemetar daripada menghadapi si Kuda milik kaisar terkejam dalam sejarah. Kuda gagah yang bisa bicara, luar biasa pintar, dan sama liciknya dengan sang Tuan.
Ini pertarungan untuk memperebutkan tampuk kekuasaan di antara tiga dewata: sang Titan mantan Dewa Matahari; Apollo, Dewa Matahari yang untuk sementara dikutuk jadi manusia; dan kaisar gila yang berambisi ingin menjadi Dewa Matahari Baru. Apollo babak belur, tetapi Zeus tetap tidak berbelas kasihan, jadi Apollo terus saja melempar panah, coba-coba bernyanyi untuk meminta pertolongan, dan berharap mereka diselamatkan seorang pahlawan.
Dan berani-beraninya si Oracle memberinya teka-teki padahal ini masalah hidup dan mati! Benar-benar tidak berperikedewaan!
Rick Riordan pernah lima belas tahun menjadi guru Sejarah dan Bahasa Inggris di sekolah menengah negeri dan swasta di San Francisco Bay Area dan Texas. Bahkan pada 2002, dia dianugerahi Master Teacher Award oleh sekolah Saint Mary’s Hall. Karya fiksi dewasanya pernah memenangi tiga penghargaan nasional dalam genre misteri, yaitu Edgar, Anthony, dan Shamus. Fiksi-fiksi pendeknya pun pernah dimuat di Majalah Misteri Mary Higgins Clark dan Ellery Queen. Rick Riordan sekarang menjadi penulis full time dan tinggal di San Antonio dengan istri dan kedua putranya.
Kali pertama Rick Riordan menulis buku fantasi adalah demi anak laki-lakinya. Ternyata penerimaannya sungguh luar biasa. Seri Percy Jackson yang pertama, The Lightning Thief merupakan New York Times Notable Book pada 2005. Film layar lebarnya telah tayang pada Februari 2010. The Sea of Monsters menyusul pada 2013, The Titan’s Curse, The Battle of the Labyrinth, dan The Last Olympians adalah seri lainnya yang telah diterbitkan. Tak hanya itu, dia juga menulis banyak buku lagi di dalam seri-seri: Kane Chronicles (The Red Pyramid, The Throne of Fire, The Serpent’s Shadow), The Heroes of Olympus (The Lost Hero, The Son of Neptune, The Mark of Athena, The House of Hades, The Blood of Olympus), Magnus Chase and The Gods of Asgard (The Sword of Summer, The Hammer of Thor, dan The Ship of the Dead), dan The Trials of Apollo (The Hidden Oracle, The Dark Prophecy, dan tentu saja yang sedang di tangan pembaca, The Burning Maze).
Atas keberhasilan Riordan mengemas kisah-kisah berdasarkan cerita mitologi, para pembaca terus memintanya menuliskan lebih banyak lagi kisah bertema serupa. Hal itulah yang mendorong Disney-Hyperion membentuk sebuah imprint baru bernama Rick Riordan Presents. Dalam proyek itu, Riordan akan membantu memeriksa naskah dari penulis terpilih, memberi catatan editorial, juga mempromosikannya di dunia maya. Wowo, keren banget, kan?
Ingin tahu lebih banyak tentang seri ini atau penulisnya? Jangan lupa mampir ke situs www.rickriordan.com dan www.percyjacksonbooks.com.
“Aku memang menyukai cara Rick membangun ceritanya dan menyampaikannya dalam wujud petualangan dan pelajaran hidup sekaligus. Penggunaan plot seorang manusia yang dulunya adalah dewa untuk membangkitkan rasa haru dan keprihatinan bukanlah sesuatu yang terlalu unik, tetapi berhasil disuguhkan dengan sangat ahli dan menghibur. Sementara Apollo belajar cara menjadi manusia yang tidak memiliki kekuatan apa-apa, dia juga belajar cara menerima bantuan dan kebutuhan untuk berusaha demi mendapatkan apa yang dia inginkan. Sikap tidak mementingkan diri sendiri adalah hal tersulit untuk dipahami siapa pun, baik manusia ataupun dewa.”
—geeksofdoom.com
“Siapa pun yang menyukai petualangan akan menikmati kisah buku ini—bahkan meski mereka tidak tahu apa-apa tentang mitologi Yunani/Romawi atau belum membaca buku-buku sebelumnya dari seri ini.”
—Ronica Wahi, dailypioneer.com
“Yang paling kusukai dari kisah-kisah yang ditulis Rick Riordan adalah keseimbangan sempurna yang tercapai dari gabungan humor dan cerita yang menyayat hati, dan The Burning Maze merepresentasikan itu semua. Para dewa, demigod, dan monster bisa jadi bersikap konyol (blemmyae, contohnya), tetapi tidak menanggapi kekuatan yang mereka miliki dengan serius bisa berakibat fatal.
Apollo menghadapi banyak misi dalam The Burning Maze dan semua itu dia lalui bukannya tanpa cedera. Buku ini adalah pengingat sejauh mana Apollo telah berubah—dan sejauh apa lagi dia harus membuktikan diri. Jadi, jangan harap kau bisa menyelesaikannya tanpa menjatuhkan setetes atau dua tetes air mata.”
—hypable.com
“Ciri khas Rick sangat berlimpah dalam buku ini—adegan aksi tingkat tinggi dengan momen-momen konyol yang menyulut tawa dalam setiap halamannya. Dalam karakter Apollo, Rick baru saja menciptakan saingan berat bagi Percy Jackson sendiri.”
—indulgeexpress.com
“Riordan menciptakan keseimbangan yang bagus antara humor dan petualangan yang dapat dinikmati siapa pun.”
—Amazon
“Ini adalah kisah tentang bahaya, petualangan, persahabatan, dan perjalanan emosional yang membuat pembaca tertawa, menangis, dan menginginkan lebih banyak lagi.”
—The Guardian
“Aku menyukai petualangan yang disajikan, humornya, dan setumpuk referensi tentang Mitologi Yunani, yang semuanya berkaitan dengan cerita. Namun, yang paling membuatku kagum adalah bagaimana karakter Apollo berkembang. Dia mengekspresikan penyesalan dan rasa bersalah dan bahkan semangat, tapi kesombongannya tidak ikut lenyap dan aku senang dengan fakta itu, karena dia masih harus bisa dikenali sebagai Apollo.”
Sumber: http://dearauthor.com/book-reviews/overall-b-reviews/review-the-trials-of-apollo-book-1-the-hidden-oracle-by-rick-riordan/
Rick Riordan Memberi Cuplikan tentang Petualangan dalam Novel Terbarunya, The Burning Maze
Kebanyakan protagonis dalam novel-novel Rick Riordan adalah para pahlawan—pahlawan dari kisah mitologi kuno, anak-anak dewa-setengah manusia yang mampu menggunakan bakat unik mereka untuk menyelamatkan baik manusia ataupun para dewa. Namun, dalam seri terbaru ini, The Trials of Apollo, Rick menggunakan formula yang sedikit berbeda. Mengambil setting dalam dunia yang sama dengan seri Percy Jackson & the Olympians, dengan dewa-dewi Yunani dan monster yang hidup berdampingan dengan dunia modern Amerika. Namun, kali ini, karakter utamanya bukanlah anak seorang dewa, melainkan sosok dewata itu sendiri, Apollo! Dihukum oleh ayahnya, Zeus, Apollo dikutuk menjadi manusia bersosok pemuda remaja, Lester Papadopoulos. Satu-satunya kesempatan Apollo untuk mendapatkan kembali kedewataannya adalah dengan menyelamatkan lima Oracle yang menghilang. Dengan bantuan anak Demeter, Meg, Apollo berhasil menemukan dua Oracle. Namun, misi untuk menemukan Oracle ketiga sepertinya adalah yang paling sulit dan jalan satu-satunya hanya memasuki Labirin, jalur bawah tanah yang pernah dimasuki Percy Jackson dan teman-temannya dalam novel The Battle of the Labyrinth.
“Labirin membentangkan dirinya sendiri di bawah bumi,” Rick memberi tahu EW. “Ia bisa membawamu ke mana saja, dengan asumsi kau tidak tersesat atau dibunuh oleh monster atau terperangkap dalam jebakan. Ini salah satu ide favoritku dari keseluruhan mitologi Yunani, jadi aku tidak bisa menahan diri dan memunculkannya kembali dalam The Burning Maze. Aku sangat menyukai ide tentang kerahasiaan, dunia bawah yang tidak terprediksi, di mana kau bisa jatuh ke dalamnya kapan saja. Dalam buku ini, kurasa aku tidak akan memberi terlalu banyak bocoran dengan berkata bahwa segala hal dalam Labirin kini telah memanas.”
Untungnya, Lester dan Meg telah memanggil teman baik Percy, Grover Underwood si satir, untuk membantu mereka dalam misi. Meski The Trials of Apollo difokuskan pada karakter-karakter dan petualangan-petualangan baru, seri ini juga memunculkan tokoh-tokoh lama yang familier dari petualangan Percy Jackson sebelumnya.
“Membawa Grover kembali terasa seperti mengunjungi teman lama dari SMA,” ujar Rick. “Kau menghabiskan sedikit waktu bersama mereka, dan dengan cepat kau mendapati dirimu kembali pada momen-momen masa lalu yang penuh kenangan. Menulis tentang Grover terasa begitu alami dan membuatku nyaman. Dia adalah karakter familier yang mengagumkan, tetapi pada saat bersamaan, dia juga berkembang jauh sejak terakhir kali kita melihatnya bersama Percy Jackson. Dia telah menerima begitu banyak tanggung jawab … contohnya: menyelamatkan bagian selatan California dari bencana perubahan iklim yang ekstrem.”
Di antara Percy Jackson & the Olympians, The Heroes of Olympus, dan kini The Trials of Apollo, Rick telah menghabiskan enam tahun dalam menyangkutpautkan mitologi Yunani dan Romawi untuk menciptakan petualangan baru. Namun, penggemar tidak perlu khawatir tentang kelanjutan seri-seri ini karena masih ada begitu banyak kisah untuk diceritakan.
“Aku selalu terpesona pada kedalaman mitologi Yunani dan Romawi,” ujar Rick. “Semakin dalam aku menggali, semakin banyak yang kutemukan. Aku masih mencoba mencari tahu lebih banyak tentang para dewa, monster, dan pahlawan yang masih belum pernah kudengar, bahkan setelah bertahun-tahun. Mengunjungi kembali dunia dalam sudut pandang Apollo membuat semuanya menjadi segar kembali bagiku, juga memberi kesempatan bagiku dan para pembaca untuk bertemu kembali dengan teman-teman lama dari buku-buku sebelumnya, seperti Grover, Piper, dan Jason dalam The Burning Maze. Pada saat seri The Trials of Apollo berakhir, kita bukan hanya sudah mengunjungi begitu banyak tempat baru dan karakter-karakter keren, tetapi juga melihat bagaimana perkembangan tokoh-tokoh kesayangan kita dari Percy Jackson and the Heroes of Olympus.”
Sumber: http://ew.com/books/2018/01/17/rick-riordan-trials-apollo-burning-maze/
NUKILAN
Ramalan Gelap
Kata-kata tempaan kenangan terbakar habis,
Mengantar si pengubah bentuk menghadapi tantangan,
Kala bulan baru meninggi di atas Gunung Iblis,
Hingga Tiberis diisi jasad bersesak-sesakan.
Ke selatanlah sang surya mesti melejit,
Melalui labirin kelam ke negeri gersang
Untuk mencari pemilik kuda putih gesit
Dan merampas embusan si penutur teka-teki silang.
Tujulah istana barat, wahai Lester;
Putri Demeter mesti temukan akar kunonya.
Si pemandu berkuku belah yang tahu sumber,
Mampu tunjukkan jejak kaki musuh ke sana.
Ketika yang tiga terkuak dan Tiberis didatangi,
Barulah Apollo bisa berjoget sesuka hati.
SKU | ND-373 |
ISBN | 978-602-385-544-5 |
Berat | 460 Gram |
Dimensi (P/L/T) | 14 Cm / 21 Cm/ 0 Cm |
Halaman | 540 |
Jenis Cover | Soft Cover |