“Kami ingin para tentara muda dari Indonesia datang ke Amerika Serikat. Kami ingin ada pertukaran antara korps militer kita, yang akan menciptakan pemahaman yang lebih baik.”
—George W. Bush
Selama empat puluh tahun, bagi Amerika Serkat (AS), hubungan antara militer AS dan Indonesia adalah yang paling dekat diantara negara-negara dunia Ketiga lainnya. Selain dalam militer, kedua negara ini juga kerap saling lempar pujian tentang proses demokrasi di negaranya masing-masing.
Persoalannya kemudian, sejuhmana demokrasi mampu menjamin adanya sistem yang bebas kepentingan? Sejak 1945, Menurut Blum, AS telah mencoba untuk menggulingkan lebih dari lima puluh pemerintahan, yang kebanyakan dipilih secara demokratis, dan ikut campur tangan dalam pemilihan-pemilihan umum di setidaknya tiga puluh negara.
Jadi, apa yang sebenarnya dimaksud oleh para pemimpin Amerika dengan “demokrasi”? Mekanisme-mekanisme politik, keuangan, dan hukum yang ramah terhadap korporasi global kah?
Buku ini yang akan mengungkap jawabannya.