Catatan Najwa Mata penyidik Novel Baswedan yang rusak menjadi simbol pemberantasan korupsi yang terbajak. Penyelesaian hukum kasus Novel Baswedan menjadi ujian keras Presiden untuk berlaku transparan. Jika warga dan negara sekeras baja memberantas korupsi, tak akan mungkin kita biarkan teror ke Novel Baswedan terjadi berkali-kali. Demi moral kita bersama, Presiden harus turun tangan langsung, memastikan hukum masih bisa tegak membusung. Kita perlu membentuk tim independen pengusutan fakta, demi jaminan keseriusan penyelesaian masalah. Apa kata anak-cucu kita sekarang dan nanti, jika negara bungkam melihat KPK hendak diinjak mati? Kita tahu ada begitu banyak pejabat murka, melihat operasi korupsi mereka diusik KPK. Kepada publik, Polri harus membuktikan, utang kasus Novel Baswedan yang menuntut penuntasan. Jangan biarkan para drakula koruptor berjaya, mersa bisa mengisap darah negara dengan membunuh KPK. Najwa Shihab Jurnalis
ZAENUDDIN HM lahir di Jakarta 25 Maret 1966. Setamat dari IKIP Jakarta (kini UNJ-Universitas Negeri Jakarta), 1992, dia terjun total ke dunia jurnalistik. Sejak masa kuliah tahun 1980-an sudah menggeluti dunia tulis-menulis. Berawal sebagai kolomnis untuk sejumlah media cetak. Kemudian bekerja sebagai redaktur bidang politik di Harian Merdeka pimpinan BM Diah (1993-1999). Kini dia bekerja di Rakyat Merdeka Group (Holding Jawa Pos Group). Pernah mengikuti pendidikan jurnalisme sastrawi (literary journalism) dengan instruktur Profesor Janet Steel dari George University, AS, tahun 2000. Selain mengelola surat kabar, menjadi dosen, dia juga menggeluti dunia perbukuan. Dia telah menulis sedikitnya 35 buku multitema: politik, jurnalistik, biografi dan sejarah. Buku biografi yang pernah ditulisnya dan cukup fenomenal adalah: JOKOWI-Dari Jualan Kursi Hingga Dua Kali Mendapatkan Kursi (Ufuk Press, 2012), ABRAHAM SAMAD-Doa Ibunda Hingga Perang Besar Melawan Korupsi (Ufuk Press, 2012), dan EEN Sukaesih Sang Guru Qolbu (Change Publication, 2013). Bukunya yang berjudul Asal-Usul Kota-kota di Indonesia Tempo Doeloe (Change Publisher, 2014) dibeli langsung oleh Presiden Jokowi saat perayaan Hari Pers Nasional di Ambon, Maluku, 9 Februari 2017. Penulis bisa dihubungi via email [email protected] atau menjalin pertemanan lewat akun facebook: Zaenuddin H Machmud.
SKU | PYKM-20 |
ISBN | 978-602-441-046-9 |
Berat | 280 Gram |
Dimensi (P/L/T) | 14 Cm / 21 Cm/ 0 Cm |
Halaman | 272 |
Jenis Cover | Soft Cover |