Rasul adalah seorang manusia langit, yang mendapatkan wahyu dari Allah, sering bertemu dengan para malaikat, bahkan berjumpa dengan Tuhannya di Sidratul Muntaha. Akan tetapi, pada saat yang sama, Rasulullah Muhammad adalah juga seorang manusia yang juga memiliki perasaan; mengalami kesedihan, merasakan kegembiraan, dan pelbagai emosi yang manusiawi.
Buku ini mengangkat fragmen-fragmen kehidupan Rasul ketika beliau mengalami duka. Fragmen duka ini amat penting untuk diketahui dan dipelajari oleh kaum Muslim---mengapa? Sebab, dalam kondisi duka, biasanya sifat-sifat dasar manusia akan tampak jelas dan tidak lagi ditutup-tutupi. Ketika jiwa dalam kondisi tertekan, sifat-sifat asli yang lebih jelas mengemuka. Dengan demikian, kaum Muslim dapat membaca bagaimana Rasul menghadapi situasi-situasi sulit yang membuat beliau berduka. Bagaimana pula beliau menyikapi dan mengambil pelajaran dari situasi tersebut.
Fragmen-fragmen kehidupan Rasullullah ini sekali lagi menampakkan keluhuran dan kemuliaan beliau. Tidak mengherankan apabila Allah memuji beliau sebagai orang yang memiliki akhlak yang agung (khuluq azhim). Dengan membaca ini, semoga kita diberi hidayah untuk mengikuti dan meneladani akhlak mulia beliau