Bertemu Rama di Roma. Ngobrol banyak sama dia, tentang masa depan, seni, dan arti hidup. Rasanya seperti ditampar bolak-balik. Ditemani indahnya bangunan-bangunan eksotis di Roma, melewati tapak-tapak jalan khas Italia. Perjalanan yang nggak bakal aku lupain seumur hidup.
Zetta.
Kukira dia bakalan asyik banget diajak jalan, daripada gue ngikutin rombongan tante-tante. Eh, tahunya manja banget, anak mami. Tapi tunggu, lama-lama anak ini bikin gue jadi mikir. Apa gue yang kelewat cuek? Liar, mungkin? Apa ini saatnya gue butuh seseorang yang melengkapi gue,ya? Haha, jadi ngarep.
Rama.