Meski bukan yang terbaik, Amerika tetaplah menjadi model dalam penerapan demokrasi dan pluralisme. Negeri Paman Sam ini adalah simbol keberagaman ras, agama, dan suku bangsa yang dibangun dengan harmoni. Bahkan, di era mutakhir, Amerika telah memutuskan memilih pemimpin tertingginya dari ras kulit hitam—ras yang selalu dimarginalkan di negeri itu selama berabad-abad. Barack Hussein Obama, setelah melampaui perjuangan mahapanjang, dengan begitu dramatis terpilih menjadi presiden pertama Amerika Serikat berkulit hitam. Potret yang indah bagi dunia.
Nyaris tak ada yang terlewat. Perkembangan Amerika dilihat dari sudut politik, demokrasi dan agama secara komprehensif diurai dalam buku ini; bagaimana Amerika menjalankan pemilu, bagaimana peranan para politisi memberi warna kepada publik Amerika dan pengaruhnya bagi dunia, dan bagaimana tentang dialektika agama—dalam hal ini Islam—dan demokrasi. Ada banyak hal positif yang dapat kita teladani, di samping tentu tak luput dari hal-hal yang negatif. Baik yang positif maupun negatif, sama-sama memberi kita pelajaran.
Buku ini, tentu, menjadi wajib baca jika kita ingin benar-benar menimba ilmu tentang lanskap Amerika yang sedang berubah, tentang sebuah sebuah proyek besar: The Pluralism Project!