Semua gadis di sini menginginkannya, kecuali aku.
Semua gadis di sini ingin merebut hatinya, kecuali aku.
Semua gadis di sini ingin berdiri di sana sebagai putri raja, kecuali aku.
Yang kuinginkan hanyalah hidup bersama Aspen, pujaan hatiku, cinta pertamaku. Jika bukan demi keluargaku, aku tak mungkin mau melakukannya.
Demi Tuhan, aku tidak mau ikut Seleksi konyol itu, memperebutkan seorang pangeran bodoh di dalam istana sana. Mereka menjanjikan berbagai hal yang menyilaukan bagi kami kasta bawah. Harta, tahta, dan kehidupan yang lebih dari layak.
Tapi, apa mereka punya cinta? Apa pangeran Maxon nanti akan bersikap baik? Gimana dengan Aspen? Kenapa Aspen justru ikut memaksaku masuk ke dalam permainan itu? Haruskah aku menghadapi ketakutan ini sendirian?