Setelah semua lampu dan komputer dimatikan, semua karyawan pulang, kantor menjadi lebih senyap daripada pekuburan. Tapi tak jarang satu-dua orang memberanikan diri bekerja lembur, menutup telinga dari suara-suara tanpa wujud, mengabaikan bayangan putih yang melintas di sudut mata. Mungkin kau pun pernah mengalaminya. Aku mendengar obrolan bisik-bisik dari ruang keuangan. Tidak jelas mereka membicarakan apa. Lega karena ternyata masih ada karyawan yang bekerja di lantai ini, aku bermaksud menyapa. Namun, pintu ruangan terkunci. Tunggu… itu bukan obrolan. Itu nyanyian. Dan ketika kuintip ke dalam dari balik jendela kaca, seseorang sedang menari di atas salah satu meja. Memunggungiku. Perempuan dengan daster putih terawang. Tangannya bergerak lentik seperti penari Bali. Sesekali dia melompat ke setiap meja sambil mendecakkan, "Cah… cah… cah…" Lalu, kepalanya meliuk-liuk cantik, dan rambut panjangnya berayun. Beberapa saat kemudian, dia menoleh. Dan wajahnya merah. Seperti Barong.
Jia Effendi trauma pada cerita hantu sejak mengedit sebuah novel horor dan mendadak didatangi pocong. Dari trauma itulah kisah dalam cerpen ini bermula, meski pada akhirnya enggak saupun kejadian horor yang dialami di kantor dituliskan. Demi cerpen ini, Jia membaca banyak cerita hantu. Untungnya, sejak itu, Jia tidak takut lagi. Saat ini, Jia tinggal di Bandung dan bekerja sebagai penyunting dan penerjemah lepas, seraya merawat di penunggang naga, putra semata wayangnya. Jia dapat dihubungi melalui email [email protected] dan Twitter @JiaEffendie
Guntur Alam, berkenalan dengan dunia tulis menulis lewat cerpen. Cerpen-cerpennya identik dengan kisah suram, kelam, dan gotik. Buku kumpulan cerpen gotiknya Magi Perempuan dan Malam Kunang-Kunang (Gramedia Pustaka Utama, Agustus 2015). Dia bisa disapa di rumah kicau @AlamGuntur atau email [email protected]. Kunjungi juga rumah mayanya di www.gunturalam.com
Evi Shi, Bila sedang tidak menulis, Evi Shi membaca, minum teh, dan sesekali memotret. Novel-novelnya yang sudah terbit ialah Aku Tahu Kamu Hantu, Lost, Unforgiven, dan Sparkle. Evie bisa dikontak melalui Twitter di @Evi_Shi dan email di [email protected]
Moemoe Rizal, lahir 17 tahun yang lalu, ditambah beberapa tahun. Tambahannya ga perlu disebut. Masih kecanduan membual ke orang-orang dalam naskah fiksi yang sesekali ngaco jalan ceritanya. Baginya, menulis adalah berbohong yang legal. Mudah-mudahan nggak dihukum Tuhan. Sekarang masih aktif mencari kebahagiaan pribadi dan menunggu rezeki datang dengan cara apa saja.
Prisca Primasari lahir di Surabaya, 22 Februari. Menyukai cerita-cerita magical realism. Novel-novelnya yang baru terbit antara lain Love Theft #1, Love Theft #2, dan Purple Eyes. Prisca bisa dihubungi di Instagram dan Twitter @priscaprimasari
Kumpulan cerita dari penulis-penulis muda terkenal di Indonesia, dilengkapi ilustrasi-ilustrasi keren
SKU | AE-30 |
ISBN | 978-602-0851-52-5 |
Berat | 140 Gram |
Dimensi (P/L/T) | 13 Cm / 21 Cm/ 0 Cm |
Halaman | 164 |
Jenis Cover | Soft Cover |