Buku ini adalah refleksi Abdillah Toha tentang berbagai aspek keberagamaan Islam. Apakah cara beragama kita sudah sesuai dengan tujuan agama. Apakah keberagamaan kita menciptakan nilai tambah dalam kehidupan disini atau justru sebaliknya merusak. Bagaimana orang luar melihat wajah Islam saat ini? Siapa sebenarnya yang berhak menyebut dirinya ulama? Apakah agama harus dibela? Kalau ya, bagaimana cara membela agama? Bolehkah kita memvonis Muslim lain sebagai munafik, sesat, tidak beriman dsb? Apakah Islam harus selalu curiga kepada semua yang datang dari luar?
Buku ini mengajak pembaca untuk berpikir dan ikut merenung bagaimana seharusnya cara beragama yang pas dan bermanfaat untuk diri dan lingkungan kita serta umat manusia.
--
Terima kasih kepada Saudara Abdillah Toha yang telah menerima saran saya
untuk menerbitkan buku yang sangat dibutuhkan oleh banyak orang.
Mencerminkan pelurusan pandangan banyak di antara kita.
—Prof. Dr. M. Quraish Shihab, pakar Al-Quran dan penulis Tafsir Al-Mishbah
—Prof. Dr. Boediono, Wakil Presiden RI 2009-2014
—Prof. Dr. Moh. Mahfud MD, Guru Besar Hukum Tata Negara, Ketua Mahkamah Konstitusi 2008-2013
—Prof. Azyumardi Azra, CBE, Guru Besar Sejarah, UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta
—Prof. Nadirsyah Hosen, Ph.D., Rais Syuriah PCI Nahdlatul Ulama Australia-New Zealand
—Husein Ja’far Al Hadar, penulis buku Tuhan Ada di Hatimu
Abdillah Toha, lahir di Solo, 29 April 1942, adalah pemerhati politik, ekonomi, sosial, dan keagamaan yang kolomnya tersebar di berbagai media cetak dan digital. Pendidikan terakhirnya adalah sarjana jurusan Commerce, lulus dengan First Class Honors dan meraih J A Wood Memorial Award pada Faculty of Economics and Commerce, University of Western Australia, bersamaan dengan mantan wakil presiden RI, Prof. Dr. Boediono, yang lulus pada jurusan Ekonomi di universitas yang sama. Seusai studinya, Abdillah mengajar mata pelajaran Operations Research dan melakukan riset marketing di fakultas yang sama. Abdillah juga merupakan alumnus Asia Pacific Center for Security Studies (APC-SS), Honolulu, Hawai.
Pada 1998 saat terjadi gerakan Reformasi dan setelah turunnya Soeharto, bersama dengan Amien Rais, Goenawan Mohamad, dan lain-lain, Abdillah mendirikan Partai Amanat Nasional (PAN), dan menjadi salah seorang formatur pertama dan Ketua DPP PAN.
Sebagai anggota DPR 2004-2009, Abdillah duduk di Komisi 1 DPR dan Ketua Fraksi PAN. Saat itu dia juga menjabat sebagai Ketua Badan Kerja Sama Antar-Parlemen (BKSAP) DPR RI dan Vice President Executive Committee dari Inter-Parliamentary Union (IPU) yang berkantor pusat di Jenewa, Swiss. Setelahnya Abdillah bergabung dengan kantor wakil Presiden RI Boediono (2014-2019) sebagai staf penasihat bidang strategi kebijakan kenegaraan.
Dalam bidang usaha, Abdillah bergerak dalam bidang penerbitan sebagai Komisaris Utama Kelompok Penerbit Mizan; dan dalam bidang properti, perdagangan, dan konsultan keuangan sebagai Direktur Utama Baraka Group. Pengalaman kerja sebelumnya, termasuk sebagai Assistant Manager Bank of America, Managing Director Touche Ross Indonesia, Chief Executive Officer (CEO) Jan Darmadi Corporation, Presiden Direktur Investrade Group, dan Managing Director Setdco Group. Pengalaman organisasi termasuk pengurus ICMI, pengurus Ikatan Financial Executive Indonesia (IFEI), Ketua Australia Indonesia Association, dan pendiri serta anggota Dewan Pembina Yayasan Paramadina. Di luar itu, dia adalah pendiri dan pengurus Kelompok Pusat Pengembangan Agribisnis, serta pendiri dan dewan pembina Yayasan Rumah Sakit Mata AINI.
SKU | UC-112 |
ISBN | 978-602-441-194-7 |
Berat | 400 Gram |
Dimensi (P/L/T) | 14 Cm / 21 Cm/ 0 Cm |
Halaman | 456 |
Jenis Cover | Soft Cover |