Tak sulit disepakati bahwa Nurcholish Madjid adalah seorang pemikir-Muslim modernis atau, lebih tepat, neomodernis—menggunakan peristilahan yang sering dia sendiri lontarkan. Maka, melanjutkan para perambah modernisme (klasik) di masa-masa lampau, Nurcholish Madjid berpendapat bahwa Islam harus dilibatkan dalam pergulatan-pergulatan modernistik. Namun, berbeda dengan para pendahulunya, kesemuanya itu tetap harus didasarkan atas kekayaan khazanah pemikiran keislaman tradisional yang telah mapan. Dalam hal lain, sebagai pendukung neomodernisme, dia cenderung meletakkan dasar-dasar keislaman dalam konteks nasional— dalam hal ini, keindonesiaan. Islam, Kemodernan, dan Keindonesiaan ini—di tengah berbagai pembahasan atas tokoh ini—adalah buku pertama yang menampilkan secara lengkap pikiran-pikiran “tangan pertama” Nurcholish Madjid, lewat tulisan-tulisannya sendiri mengenai soal-soal di atas. Meliputi rentang waktu tak kurang dari dua dasawarsa, antologi ini memuat pula pikiran-pikirannya tentang sekularisasi, plus tinjauan kembalinya atas “heboh intelektual” yang disulutnya itu.
NURCHOLISH MADJID lahir di Mojoanyar, Jombang, 17 Maret 1939. Beliau adalah staf Lembaga Ilmu Pengetahuan (LIPI), Jakarta. Juga, menjadi dosen di Fakultas Adab dan Pasca-Sarjana IAINSyarif Hidayatullah, Jakarta. Pendidikannya dimulai di Pesantren Rejoso, Jombang, dan kemudian di Pondok Pesantren Modern Gontor, Ponorogo. Setelah itu, beliau melanjutkan ke Fakultas Sastra dan Kebudayaan Islam IAINSyarif Hidayatullah dan tamat pada 1968. Sejak 1978-1984, beliau melanjutkan ke pendidikan doktoral di University of Chicago dan meraih gelar Ph.D. dengan disertasi berjudul “Ibn Taimiya on Kalam and Falsafah: Problem of Reason and Revelation in Islam” (Ibn Taimiyah tentang Kalam dan Filsafat: Suatu Persoalan Hubungan Antara Akal dan Wahyu dalam Islam). Pernah menjabat Ketua Umum Pengurus Besar Himpunan Mahasiswa Islam selama dua periode (1966-1969 dan 1969-1971), Presiden Persatuan Mahasiswa Islam Asia Tenggara, dan Asisten Sekretaris Jenderal International Islamic Federation of Students Organizations (IIFSO). Beliau banyak menulis artikel di berbagai media massa. Karya-karyanya dalam bentuk buku, antara lain: “The Issue of Modernization Among Muslims in Indonesia”, dalam Gloria Davis (Ed.), What is Modern Indonesian? (1979); “Islam in Indonesia: Challenges and Opportunities”, dalam Cyriac K. Pullapilly (Ed.), Islam in the Contemporary World (1980), Khazanah Intelektual Islam, sebagai editor (1984). Pengakuan atas perannya dalam kancah pemikiran keislaman di Indonesia tampak pada kenyataan dijadikannya pemikiran-pemikiran tokoh ini sebagai bahan beberapa disertasi doktoral sekaligus, di samping pembahasan-pembahasan dalam setiap karya tulis mengenai masalah tersebut.
SKU | UA-202 |
ISBN | 978-979-433-817-9 |
Berat | 440 Gram |
Dimensi (P/L/T) | 16 Cm / 24 Cm/ 0 Cm |
Halaman | 400 |
Jenis Cover | Soft Cover |